Tulungagung - Pengorbanan Nursyam tak sebanding dengan harga nyawa. Demikian ungkap kesedihan keluarga korban meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan tanah ini.
Warga desa Tiudan – Gondang yang berprofesi sebagai pengrajin batu bata tersebut, meregang nyawa setelah tertimbun reruntuhan tanah di desa Blendis – Gondang. Kejadiannya berawal pada Senin pagi, Nursyam bersama sejumlah rekan kerjanya mengeruk tanah yang dibeli dari warga di lereng perbukitan desa Blendis.
Ungkap kapolsek Gondang, AKP Sumadi kepada reporter Husin Permadi, dari pagi korban sudah mengusung tanah dari Blendis ke rumahnya di desa Tiudan sebanyak 8 kali dengan menggunakan mobil Edet yang disewanya dari Kanafi. Apesnya, saat membawa tanah untuk kesembilan kalinya, tiba – tiba tanah diatas tebing yang dilaluinya runtuh dan menimpa korban. Tak ayal, korban pun menderita luka parah dan dilarikan ke Rumah sakit Islam. Namun sebelum tiba di rumah sakit, nyawa korban keburu melayang.
Lanjut perwira polisi ini, berdasarkan hasil olah TKP, dinyatakan kejadian tersebut murni kecelakaan kerja.
Sumber: liiurfm.com | 10 October 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar