Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Polisi Tulungagung Tangkap Pelaku Tabrak Lari

Jumat, 02 Desember 2011 | 01.40.00 | 0 komentar

Tulungagung - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Tulungagung, Jawa Timur, menangkap dua pria yang diidentifikasi sebagai pelaku tabrak lari, sehingga menyebabkan seorang pemandu lagu di sebuah warung kopi tewas dengan kondisi luka parah.

"Kami berhasil melacak keduanya, karena salah satu menderita luka patah tulang dan berobat di puskesmas," kata Kanit Laka Polres Tulungagung Ipda Heru Sujio Budi Santoso, Kamis.

Kedua pria pelaku tabrak lari yang kini ditahan dan menjalani pemeriksaan tim penyidik kepolisian tersebut masing-masing adalah Didik Agustono (23) serta Rifaul Huda (23).

Keduanya sempat dibawa ke lokasi kejadian untuk melakukan rekonstruksi kecelakaan yang menyebabkan teman kencan mereka, Fitrianti atau Dilla (23) tewas setelah mengalami pendarahan hebat di bagian kepala akibat terpelanting di atas aspal di jalan raya Mojoagung, Desa Mojosaren, Kecamatan Kauman.

Dijelaskan Heru, Didik dan Huda yang berkendara berboncengan tiga dengan korban Dilla ini sempat kabur pasca-kejadian. Mereka meninggalkan Dilla yang saat itu tergeletak dalam keadaan kritis sehingga menyulitkan polisi dalam melakukan pelacakan.

Beberapa saksi maupun rekan kerja Dilla di warung kopi kebetulan juga tidak mengetahui identitas kedua pelaku secara lengkap. Akibatnya, proses pelacakan atau pencarian pelaku tabrak lari tersebut sempat mengalami kesulitan, hingga akhirnya polisi mendapat informasi mengenai adanya seorang pemuda yang berobat di Puskesmas Ngantru karena menderita patah tulang.

"Berkat petunjuk pasien patah tulang di Puskesmas Ngantru, dua pelaku bisa kami temukan. Mereka sempat kabur lebih dari dua minggu," terangnya.

Saat diinterogasi, Rabu (30/11), Huda mengakui sebagai pelaku tabrak lari tersebut. Dari Huda, polisi menemukan pemilik motor sekaligus yang mengendarainya, Didik Agustono (23), warga Desa Salam, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar.

Menurut penuturan Didik, pada Kamis (15/11) sekitar pukul 23.00 WIB dirinya sudah dalam keadaan mabuk dari rumah, kemudian menjemput Huda dan mengajaknya ngopi di salah satu warung remang-remang Pasar Ngemplak.

Di tempat itulah mereka mengenal korban Dilla yang menemani keduanya hingga dinihari (Jumat, 16/11) sekitar pukul 02.30 WIB. Setelah bercengkerama cukup lama, Dilla lalu minta diantar ke rumah majikannya di Kecamatan Kauman.

Permintaan itu disetujui. Dilla yang juga bersepakat untuk diajak bercinta lalu diantar berboncengan tiga dengan posisi korban duduk di tengah, menuju Kelurahan Kauman.

Namun, dalam perjalanan pulang, Didik yang mengendarai motor dalam kondisi mabuk berat akhirnya menabrak sebuah becak yang sedang melaju searah hingga menyebabkan ketiganya tersungkur di atas aspal.(Destyan)

Sumber: | 01 Des 2011

Posting Komentar