Surabaya – Gubernur Jawa Timur Soekarwo menerjunkan tim khusus untuk memberantas ancaman serangan serangga jenis tomcat yang melanda sebagian daerah di Jatim.
"Sudah ada tim yang turun ke lapangan untuk membasminya, dan ini menjadi tanggung Jawab Kepala Dinas Pertanian Jatim Wibowo Eko Putro," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Tidak hanya itu saja, pihaknya juga mengaku sudah menyiapkan sejumlah dana untuk membasmi serangga dan berharap penyebarannya bisa diminimalisasi. Sehingga keresahan masyarakat saat ini bisa sedikit terkurangi.
Anggaran tersebut, lanjut dia, nantinya bisa diambilkan dari Dinas Pertanian Jatim. Bahkan jika diperlukan dan sifatnya mendesak, gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut mengatakan dananya bisa diambil dari anggaran penanggulangan bencana.
Sedangkan, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa kemunculan serangga "tomcat" ini akibat dari semakin tidak adanya predator atau hewan pemangsa, yakni tokek.
"Tokek sekarang hampir punah karena banyak yang menangkapi. Akibatnya, populasi 'tomcat' meningkat tanpa kontrol lagi hingga ke pemukiman penduduk," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Menurut dia, kasus ini menjadi perhatian pemerintah. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan semua kepala daerah di Jatim untuk mencegah dan melakukan antisipasi terhadap serangan "tomcat".
Hal senada disampaikan Ketua Komisi B DPRD Jatim Agus Dono. Menurut dia, banyaknya "tomcat" di pemukiman penduduk karena tidak adanya predator akibat ulah manusia itu sendiri.
"Selain karena pemburu tokek itu manusia sendiri, ekosistem yang ada seperti mangrove juga sudah rusak, sehingga masuk ke lingkungan masyarakat," tutur legislator asal Partai Demokrat tersebut.
Pihaknya juga sepakat dengan usulan Gubernur Jatim Soekarwo yang akan menggunakan dana penanggulangan bencana dalam menangani persoalan ini. Agus Dono berharap Dinas Pertanian Jatim segera mengambil tindakan dengan melakukan penyemprotan pestisida ke daerah yang rawan terserang tomcat.
"Anggaran pemerintah kabupaten atau kota di Jatim sangat terbatas maka peran pemerintah provinsi sangat diperlukan," ucap dia. (Fiqih Arfani)
Sumber: antarajatim.com | 22 Mar 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar