Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

8 Imigran Asal Iran Tiga Jam Terkatung di Lautan Tulungagung

Rabu, 17 Juli 2013 | 04.47.00 | 1 komentar

TULUNGAGUNG - Delapan orang warga negara asing asal Iran ditemukan terapung di atas kapal nelayan di perairan pantai selatan Sine, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dini hari tadi. Mereka terombang ambing di tengah lautan setelah ditinggal oleh awak kapal yang merupakan warga Indonesia.

"Pertama kali ditemukan oleh nelayan dan dilaporka ke petugas. Setelah dicek, ternyata benar warga asing asal Iran," ujar Kapolres Tulungagung, Ajun Komisaris Besar Polisi Wisnu Hermawan Februanto, kepada wartawan, Selasa (16/7/2013).

Kedelapan orang tersebut merupakan gabungan dua keluarga. Ada dua laki-laki dewasa, tiga anak-anak, dan tiga wanita yang salah satunya tengah mengandung. Saat ditemukan, kondisi mereka cukup memprihatikankan, karena mesin kapal nelayan yang ditumpangi mati, dan bocor. Menurut penuturan salah satu imigran, mereka terkatung-katung selama tiga jam.

Sementara tiga awak kapal (ABK) yang bertanggung jawab atas perjalanan tersebut, diduga sengaja melarikan diri dengan kapal lain. Mereka kabur saat para imigran tertidur pulas. "Tiga orang awak yang kini ditengarai kabur ke arah Tanggunggunung adalah warga Madura. Saat ini kita tengah melakukan pengejaran, termasuk mengamankan kapal yang digunakan," terang Wisnu.

Mereka tiba di Mapolres Tulungagung sekira pukul 10.00 WIB dan dua di antaranya langsung dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya lemas lantaran mengandung. Pemeriksaan dokumen kenegaraan sempat terganjal masalah komunikasi bahasa. Selain hanya menguasai bahasa Arab, kemampuan bahasa Inggris mereka relatif pasif.

Sementara itu Hada Lavatse (30), salah seorang WNA Iran, mengaku, berangkat dari Iran dengan berbekal dokumen resmi. Namun semuanya lenyap dibawa oleh ABK yang melarikan diri. Ibu dari si kembar Taha (4) dan Yasin (4) itu mengaku ditipu.

Sebelum sampai ke Indonesia, mereka lebih dulu singgah ke Malaysia baru menyelinap ke Indonesia. Sejak 1 Mei 2013, dua keluarga tersebut tinggal di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Menurutnya mereka tidak ingin pergi ke Australia seperti imigran timur tengah kebanyakan, melainkan ke posko United Nation Organization (PBB). (Koran SI / Solichan Arif / ris)

Sumber: okezone.com | Selasa, 16 Juli 2013

+ komentar + 1 komentar

Senin, 22 Juli 2013 pukul 19.19.00 WIB

saya TKI asal bandung TA
td siang sy dengar berita di Radio Tempat sy bkerja ( Malysia )
di tulung agung ada polisi sedang tungu bus di serang warga militan dan polisi tsb berhasil menembak mati org tsb,
sy cari di sini ko tk ada, mohon infonya
tanks

Posting Komentar