Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

18 Mahasiswa Thailand KKN di Tulungagung

Senin, 18 Maret 2013 | 22.02.00 | 1 komentar

Tulungagung: Sebanyak 18 mahasiswa asing dari Universitas Walailak, Thailand, berkunjung ke Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, untuk menjalani program kuliah kerja nyata selama dua pekan.

KKN itu dilakukan dalam rangka mempelajari budaya serta bahasa Indonesia menuju masyarakat ASEAN, kata Tutor sekaligus Penanggung Jawab KKN ke-18 mahasiswa Thailand di Tulungagung Mujianto, Senin (18/3).

Dosen Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UNM) itu mengatakan sebanyak 18 mahasiswa Thailand tersebut kini tinggal di Desa Kendal,
Kecamatan Gondang. Mereka tiba sejak Sabtu (16/3) dan bermukim di rumah-rumah penduduk yang menjadi induk semang selama para mahasiswa dari Negeri Gajah Putih itu menjalani program KKN di Tulungagung.

"Para mahasiswa asing ini KKN di Indonesia dalam program belajar in-country. Tujuannya adalah mengenal bahasa dan budaya suatu negara
untuk menuju masyarakat asean," katanya.

Para mahasiswa Universitas Walailak, Thailand itu, terdiri atas dua pria dan 16 wanita. Sesuai jadwal, mereka bakal menjalani program KKN selama dua minggu atau hingga 30 Maret mendatang.

Selama proses KKN, setiap mahasiswa dititipkan pada satu keluarga yang menjadi orang tua asuh sementara.

Dalam lingkungan keluarga tersebut selalu menggunakan bahasa Indonesia. Mujianto mengatakan sebelum berangkat ke Tulungagung, ke-18 mahasiswa Thailand tersebut telah mengikuti program belajar bahasa dan sastra Indonesia di UNM.

Materi pelajaran pun seluruhnya adalah bahasa Indonesia ditambah pengenalan lingkungan. Selanjutnya agar lebih mumpuni, mahasiswa diterjunkan langsung ke masyarakat melalui KKN.

"Mereka (mahasiswa) akan lebih mengenal bahasa Indonesia lengkap dengan tata krama yang diperoleh langsung dalam interaksi masyarakat," ujarnya.

Untuk sistem pembelajaran, Mujianto menerapkan pola interaksi langsung dengan masyarakat atau sistem "learning dan doing" (pelajaran teori dan praktik lapangan).

Pembelajaran dimulai sekitar pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB di dalam kelas yang berada di Sanggar Belajar Budaya Indonesia.


Usai istirahat makan siang, mahasiswa melanjutkan belajar, yakni dengan praktik lapangan.

Praktik tersebut dilakukan langsung bersama masyarakat Desa Kendal, di antaranya dengan bersepeda keliling desa, membatik, dialog dengan perangkat desa dan juga berkunjung ke beberapa sekolah. (Ant/Adf)

Sumber: Metrotvews.com | Senin, 18 Maret 2013

+ komentar + 1 komentar

Rabu, 20 Maret 2013 pukul 06.39.00 WIB

kita harus bangga sebagei warga ta bisa dilihat/dikunjungi orang luar bisa mengenal budaya kita

Posting Komentar