Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Kepsek Diduga Manipulasi Data Guru

Selasa, 28 September 2010 | 15.17.00 | 0 komentar

Tulungagung: Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Campurdarat 2, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, diduga telah memanipulasi data 10 guru tidak tetap (GTT) supaya masuk "data base" honorer daerah. Sinyalemen itu pertama kali disampaikan salah seorang tenaga guru setempat, Abdul Latif, Senin (27/9).

Menurut kesaksiannya selaku tenaga pengajar yang telah lama mengabdi sebagai guru sejarah, mayoritas GTT di SMPN Campurdarat 2 baru bekerja sekitar pertengahan 2007. "Beliau (kepala sekolah) informasinya telah menjanjikan kepada 10 GTT untuk masuk `data base` agar bisa diangkat menjadi PNS," ucapnya.

Sebagaimana dipersyaratkan, seorang tenaga honorer guru hanya bisa diajukan sebagai calon PNS jika telah mengantongi SK guru setidaknya per 1 Desember 2005.

Lebih dari itu, tenaga guru yang diperbantukan di suatu sekolah tidak bisa dimasukkan "data base" honorer daerah di badan kepegawaian nasional (BKN) pusat. "Dugaan manipulasi data ini bahkan sempat tercium LSM, namun akhirnya digagalkan," katanya menegaskan.

Belum ada konfirmasi resmi dari pihak Kepala SMPN Campurdarat 2, LK, terkait tudingan rekayasa "data base" honorer guru di sekolah yang dipimpinnya itu.

Wartawan telah beberapa kali mencoba menghubunginya melalui telepon seluler, namun tak sekalipun diangkat. Demikian juga dengan Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung Winarto.

Dia terkesan enggan menanggapi isu itu dan justru membahas masalah kebijakan mutasi sejumlah guru, termasuk beberapa tenaga pengajar di SMPN Campurdarat 2 yang kini tengah berseberangan dengan pihak kepala sekolah setempat.

"Enggak ada masalah kok. Mutasi itu sudah biasa," katanya mengelak.

Diberitakan, mutasi di lingkup SMPN Campurdarat 2 diduga sarat rekayasa. Indikasinya, pihak dinas pendidikan secara tiba-tiba mengeluarkan surat mutasi bagi guru sejarah Abdul Latif dan Kepala Tata Usaha (KTU) Rurin T.

Mutasi yang terkesan terburu-buru itu, menurut Latif, tidak memiliki alasan kuat. Apalagi, guru sejarah di SMPN Campurdarat 2 hanya Abdul Latif.

Berdasarkan SK Nomor: 024/94/205/2010 tertanggal 25 Agustus 2010. Abdul Latif dimutasi ke SMPN Sumbergempol 2, meski di sekolah itu telah ada dua guru sejarah.(Ant/BEY)

Sumber: Metrotvnews.com

Posting Komentar