JAKARTA - Tak hanya kendaraan bermotor yang memaksimalkan pembakaran untuk menghemat bahan bakar, kompor buatan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini pun memanfaatkan teknologi serupa.
Bimastove, demikian nama kompor tersebut, menggunakan energi biomassa sebagai bahan bakar. Kompor ini juga dirancang khusus untuk memaksimalkan pembakaran.
Awalnya, terobosan kompor ramah lingkungan ini merupakan proyek empat mahasiswa ITS dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Penelitian (PKM-P). Salah seorang mahasiswa yang terlibat dalam proyek tersebut, Ade Sonya Suryandari, menyatakan Bimastove lahir dilatari kenyataan bahwa keberadaan bahan bakar minyak (BBM) bukan urusan mudah. "Ditambah lagi, kebutuhan energi juga meningkat," katanya seperti dikutip dari situs ITS, Rabu (27/4/2011).
Mahasiswi yang akrab disapa Sonya ini menambahkan, energi alternatif yang telah ada memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dia menilai, saat ini diperlukan sumber energi alternatif lain yang dapat diunggulkan dalam mengatasi krisis energi. Dan keunggulan itu bisa didapatkan dalam teknologi gasifikasi.
Teknologi gasifikasi inilah yang Sonya dan rekan satu timnya manfaatkan dalam mengembangkan Bimastove. Kompor ini pun menggunakan bahan bakar yang fleksibel, mulai dari kayu, sekam padi, tongkol jagung, tempurung kelapa, tangkai, daun, dan bahan organik lainnya.
Sonya menyatakan, salah satu visi pembuatan Bimastove adalah menjadikannya kontribusi bagi daerah asal semua anggota timnya, yakni Tulungagung. Sonya melihat, pemanfaatan limbah pertanian di daerahnya belum optimal. "Padahal, limbah tersebut justru bisa menjadi salah satu bahan bakar bagi kompor Bimastove. Kami harap, Bimastove juga dapat menjadi solusi masyarakat Tulungagung yang kerap menggunakan kayu bakar," katanya berharap.
Mahasiswi angkatan 2009 ini menjelaskan, Bimastove berukuran diameter silinder luar 20 cm, diameter bagian dalam 14 cm, dan tinggi sekira 30 cm. "Bahan pembuatan Bimastove adalah galvanis dengan kapasitas sekira 1 kg dan power sembilan volt," Sonya mengimbuhkan.
Dia mengklaim, Bimastove lebih efektif dan aman dibandingkan penggunaan kompor berbahan bakar gas elpiji. "Selain harganya murah, kompor ini lebih aman dari ledakan seperti yang terjadi di kompor lain," ujarnya.
Efisiensi tinggi juga ditunjukkan Bimastove dalam uji performa yang mereka lakukan. "Lima liter air bisa mendidih dalam 25 menit. Ini lebih efisien dibandingkan tungku konvensional," Sonya menandaskan.(rfa)
Sumber: Okezone
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar