Tulungagung - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur, memeriksa Manajer Program Bantuan Operasional (BOS) Tulungagung periode 2009, Suharno, Kamis .
Pemeriksaan dilakukan di salah satu ruang sekretaris Dinas Pendidikan Tulungagung mulai pukul 10.00 WIB dan berlangsung kurang-lebih dua jam.
"Audit internal ini difokuskan pada pelaksanaan program BOS 2009 di Kabupaten Tulungagung," kata Musyadad, salah seorang tim audit BPKP kepada wartawan.
Ia tak menjelaskan lebih lanjut hasil pemeriksaan yang mereka lakukan. Pejabat senior di BPKP Jatim ini hanya mengatakan bahwa pemeriksaan yang mereka lakukan bersifat normatif, yakni mengecek silang laporan kegiatan dan keuangan program BOS 2009 dengan kondisi
sebenarnya di lapangan.
"Intinya kami ingin mengonfirmasi apakah laporan pelaksanaan BOS 2009 yang diserahkan ke provinsi benar-benar telah dilakukan atau tidak," tandasnya.
Hasilnya, ujar Musyadad, seluruhnya akan mereka laporkan ke Manajer BOS Jatim untuk selanjutnya dilakukan evaluasi. Ia sama sekali tidak mau "buka suara" terkait munculnya spekulasi adanya penyimpangan pelaksanaan program BOS pada tahun tersebut.
Informasi dari sumber di Disdik Tulungagung, dana untuk program BOS tahun 2009 saat itu dialokasikan sebesar Rp55 miliar untuk seluruh siswa SD dan SMP se-Kabupaten Tulungagung.
Rinciannya, Rp35,052 miliar diperuntukkan bagi 88.293 siswa SD (@Rp397 ribu/tahun),
sisanya yang senilai Rp20,448 miliar dialokasikan untuk 35.875 siswa SMP (@RpRp 576 ribu/tahun).
Pada tahun 2010 anggaran BOS naik sebesar Rp973,921 juta, dana ini diterimakan kepada 89.566 siswa SD. Sedangkan untuk SMP alokasi dana BOS juga meningkat sebesar Rp20,917 miliar. Dana tersebut dibagikan secara merata kepada 36.697 siswa.
Dikonfirmasi mengenai pemeriksaan tersebut, Suharno yang juga Ketua PGRI Tulungagung itu mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan BPKP hanya sebatas kegiatan sosialisasi oleh Manajer BOS Jawa Timur apakah sudah dilaksanakan di daerah atau belum. "Jawaban saya (sosialisasi) sudah. Sosialisasi dilaksanakan di tiga sekolah, yakni SD Jepun II, SD Kampungdalem 1, dan SMP III Tulungagung," kata Suharno.
Sumber:antarajatim.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar