Tulungagung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung menginetnsifkan penyelenggaraan pembinaan sejumlah poliklinik desa (polindes) dan forum UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia) di Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru.
Intervensi program tersebut selain bertujuan mendukung kegiatan penilaian program terpadu pencegahan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan maupun harapan hidup bagi ibu dan bayi.
"Persiapan yang kami lakukan di antaranya adalah pembinaan kader posyandu terutama yang menyangkut kelengkapan administrasi, isian papan informasi posyandu, serta sarana pendukung lainnya," kata Kepala Dinkes Tulungagung, dr Gatot Purwanta, Jumat.
Desa Bangoan sendiri memiliki sedikitnya lima posyandu dengan jumlah balita sebanyak 435 bayi yang semuanya mempunyai kartu menuju sehat (KMS).
Dari jumlah itu, hasil penimbangan berat badan balita pada bulan Maret ini tercatat mencapai 61,15 persen. Rinciannya, 54,14 persen balita memiliki berat badan baik atau di atas rata-rata sedangkan sisanya berada di bawah garis merah atau kurang baik.
Desa Siaga/Poskesdes yang dibentuk dinas kesehatan selama ini memang banyak dimanfaatkan sebagai wadah penyampaian informasi/penyuluhan KDRT melalui kegiatan pertemuan rutin pengurus.
Tidak hanya dalam konteks Desa Siaga, tetapi juga melalui forum berbeda seperti musyawarah masyarakat desa (MMD) maupun pokja-pokja yang ada di Desa Siaga seperti pokja PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat), KLB (kejadian luar biasa), GSI (gerakan sayang ibu), kesehatan lingkungan, gizi, hingga PSN (pemberantasan sarang nyamuk).
Posyandu menjadi tempat yang potensial dalam penyampaian informasi KDRT karena langsung pada sasaran yaitu ibu rumah tangga dan frekuensi pertemuannya rutin setiap bulan.
Sumber: Antara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar