Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Polda Gusur Kapolres Bermasalah

Senin, 04 April 2011 | 14.44.00 | 0 komentar

Surabaya – Menyusul dicopotnya AKBP Taufik Rahmat Hidayat sebagai Kapolres Jember, kini Kepolisian Daerah (Polda) Jatim kembali bersih-bersih. Beberapa perwira menengah (pamen) setingkat Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) bermasalah digusur dari jabatannya.

Selain mengganti Kapolres Lamongan, AKBP Gagas Nugraha bidikan selanjutnya Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak dijabat AKBP Yuda Gustawan. Sementara, informasi yang berkembang menyebut, Kapolres Jombang AKBP Samudi akan duduk manis menempati kursi barunya menggantikan AKBP Taufik Rahmat Hidayat sebagai Kapolres Jember.

“Untuk jabatan barunya belum ada informasi. Yang pasti, Yuda (Kapolres Pelabuhan, red) dicopot dari kedudukannya dan digantikan AKBP Jayadi, SIK,” ujar sumber terpercaya di lingkungan Polda Jatim. “AKBP Jayadi, SIK sebelumnya jadi Sespripim Kapolda Jatim,” sambung sumber tersebut, Minggu (3/4).

Tidak hanya Kapolres Jember dan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya saja yang menjadi sasaran pencopotan. Kabarnya, sesuai Surat Telegram Rahasia (STR) Mabes Polri bernomor ST/658/IV/2011 tertanggal 1 April 2011 telah melingkari beberapa Kapolres di wilayah Jatim yang terkena penggusuran.

Mereka yang akan dicopot di antaranya, Kapolres Kota Pasuruan dipindahtugaskan ke Polres Kab. Pasuruan. Untuk Kapolres Kab. Pasuruan ditarik ke Polda Jatim untuk menduduki jabatan baru sebagai Wadir Resus Polda Jatim. Selain itu Kapolres Tulungagung dan Kapolres Kab. Ponorogo serta Kapolres Probolinggo ikut mengalami pergeseran.

“Untuk yang itu, kami belum tahu. Kalau pun ada, juga harus dijabarkan dalam bentuk TR tingkat Polda dan saya sendiri belum menerima tembusannya,” tegas Kapolda Jatim Irjen Pol Untung S Radjab.

Terkait pencopotan dan promosi jabatan tersebut, Irjen Pol Untung S Radjab mengatakan, pihaknya menginginkan polisi yang benar-benar menjadi kecintaan masyarakat sebagai pengayomnya. Bukan malah sebaliknya menjadi bagian dari kesalahan dan mencari-cari kesalahan.“Seperti halnya kita mencintai Allah. Polisi juga harus dicintai bukan kebalikannya,” tandas Untung mengomentari pencopotan Kapolres Jember yang terjerat kasus dugaan indisipliner hingga dugaan korupsi kepada wartawan di Mapolda Jatim, Sabtu (2/4).

Dalam hal ini, Untung mengingatkan, informasi masyarakat tetap menjadi bagian yang harus diutamakan. Tidak seharusnya, polisi mengabaikan informasi dari pengaduan yang disampaikan masyarakat terhadap persoalan yang menderanya. “Sekali lagi, jangan mencari-cari kesalahan, apalagi ada yang menyuruh,” ingatnya.

Untung juga memberi contoh kasus kesalahan yang sulit diampuni. Paling mencolok dan mencoreng citra korps baju coklat adalah kasus Kapolres Jember AKBP Taufik Rahmat Hidayat. Kini, Taufik harus rela dicopot jabatannya setelah melalui pemeriksaan Div Propam Mabes Polri dan Bid Propam Polda Jatim.

“Untuk itu, saya berharap masyarakat bisa memberi informasi kepada pejabat kepolisian atau kantor polisi terdekat atas segala persoalan yang terjadi dan berkembang. Silakan informasikan kepada kami jika ada masyarakat yang dirugikan,” pinta mantan Kapolda DIY dan Kapolda Kalsel tersebut.

Kapolda mengatakan, beberapa anggota kepolisian memang masih perlu mendapat pelajaran khusus tentang proses peniyidikan. Pihaknya menginginkan, anggota reserse bisa membuat BAP yang bagus dan mudah dimengerti oleh kejaksaan.

Dengan begitu, hukuman yang akan diterapkan oleh jaksa bagi tersangka bisa maksimal. Sangat naïf, jika proses pemberkasan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sulit dibaca dan dimengerti. “Mana mungkin akan diberi hukuman maksimal ? Itu contoh yang paling gampang. Makanya, kami akan berikan kesempatan pada pertengahan bulan April ini, semua anggota perwira reserse akan mendapat pelajaran khusus dari seorang pakar,” katanya.

Sementara dihubungi berulang kali, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Yuda Gustawan tidak mengangkat telepon gegamnya. sab
Sumber: surabayapost.co.id

Posting Komentar