Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

JLS Jatim Ditarget Tuntas 2014

Kamis, 26 Mei 2011 | 01.18.00 | 0 komentar

SURABAYA – Penyelesaian proyek Jalur Lintas Selatan (JLS) di wilayah Jatim diprediksi tuntas pada 2014 mendatang. Kementerian PU mendesak kepada Pemda sesegera mungkin membantu dalam proses pembebasan lahan. Pembebasan lahan terhambat membuat penyerapan anggaran yang tidak maksimal.

Selain pembebasan lahan, kondisi geografis yang cukup berat berupa pegunungan, jurang, sungai yang lebar juga menjadi faktor lambatnya proyek. “Pengalaman 2010 karena pembebasan lahan yang mengalami kendala dari jalur Pacitan-Trenggalek sepanjang 2 kilometer jadi menghambat,” kata Agoes Widjanarko, Sekjen Kementrian Pekerjaan Umum di sela Rembuk Infrastruktur Jatim, Senin (24/5).

Agoes menyebutkan, lamanya pembebasan lahan yang tak terlalu panjang itu akhirnya berimbas pada penyerapan anggaran yang tak maksimal. Selain itu kondisi geografis yang sulit di Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Malang, Jember, dan Banyuwangi menjadi faktor yang cukup menghambat dalam pembanguan JLS. Selama ini, pembangunan JLS seringkali melakukan pemotongan tebing pegunungan dan pembukaan lahan hutan. Hal ini merupakan kegiatan yang sifatnya mengubah keseimbangan alam.

Pembangunan JLS Jatim merupakan pembangunan jalan baru yang membentang sepanjang pesisir pantai selatan Jawa Timur mulai dari Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, hingga Banyuwangi.

Secara keseluruhan JLS nantinya akan memiliki panjang 634.11 km. Dalam pembangunan JLS, total kebutuhan lahan proyek JLS seluas 13.515.288,00 m2. Rinciannya, kepemilikan lahan meliputi, lahan Perhutani 5.609.420 m2, perkebunan 1.284.240 m2, penduduk sekitar proyek 3.671.908 m2, dan lain-lain seluas 3.156.120 m2. Ia meminta tahun 2011 pelaksanaan pembangunan JLS bisa lebih maksimal dan tak ada lagi kendala pembebasan lahan seperti 2010.“Karena pembebesan lahan yang tak lama, anggaran yang tak terserap mencapai Rp 50 miliar dan itu dengan terpaksa harus dikembalikan,” tuturnya.

JLS nantinya akan menjadi infrastuktur jalan dan aset penunjang pergerakan perekonomian di Jatim. Proyek JLS, diharapkan dapat mengembangan perekonomian Jatim di wilayah selatan. Selama ini, jalur ekonomi Jatim masih didominasi di Pantura. Sehingga JLS diharapkan, dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar di wilayah selatan Jatim. JLS sendiri dibangun semenjak 2002 dan diharapkan bisa selesai tepat waktu pada 2014 mendatang.“Jika Pemprov dan Pemkab bisa mengamankan tanahnya untuk pembangunan JLS bisa lancar, maka proses pembangunan bisa terus berlanjut dan penyelesaian bisa lebih cepat. Kami tetap yakin bisa selesai 2014 mendatang,” katanya.

Biaya pembangunan di area itu, lanjut dia, setidaknya dibutuhkan dana sebesar Rp 2 hingga Rp 4 miliar per kilometer. Dana itu didapatkan dari APBN. Asumsi saat ini, kebutuhan pembangunan JLS yang panjangnya sekitar 660 km ini mencapai Rp 5 triliun.

“Kami tetap optimis target itu bisa tercapai, karena itu kami minta kepada Pemda setempat untuk membantu dalam menyelesaikan pembebasan lahan,” katanya. yop

Sumber: surabayapost.co.id

Posting Komentar