Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Pembukaan Porprov Jatim, Letto Lawan Seni Jaranan

Kamis, 14 Juli 2011 | 23.14.00 | 0 komentar

Arena Porprov memang bukan hanya untuk kalangan pecinta olah raga.

KEDIRI - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jawa Timur siap digelar. Ajang perebutarn prestasi di bidang olah raga ini, pembukaannya dilakukan di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Jumat (15/7). Sebanyak 6.000 lebih atlet yang bakal berlaga dan undangan akan diberi sajian atau hiburan khusus, band asal dari Jogjakarta, Letto yang dikenal lewat lagunya, Sebelum Cahaya.

Kota Kediri sebagai tuan rumah, tidak mau ketingggalan. Ratusan seniman dan seniwati Kediri akan tampil dengan sajian khusus, atraksi seni Jaranan. Karena kesenian tradisional ini sudah sangat memasyarakat, sehingga akan banyak mengundang penonton yang pada akhirnya berimbas pada kesuksesan ajang Proprov Jatim.

Karena, ajang ini memang bukan hanya untuk kalangan pecinta olah raga saja tapi ditekankan pada olah raga yang dicintai masyarakat. Seperti keiinginan Wakil Gubernur Jatim, Drs Saifullah Yusuf bahwa melalui Porprov ini, olah raga kembali dicintai masyarakat atau milik rakyat. “Karena itu, kemasannya juga dibuat meriah dan juga sekaligus untuk hiburan,” katanya di Kediri beberapa waktu lalu.

Selain itu, ada atraksi gerak atau ketangkasan, “Young Do” yang bakal mekibatkan sebanyak 1.000 personel TNI, utamanya dari Brigif 16 Kediri. Kemudian dari Kabupaten Tulungagung akan menghibur lewat sebuah orkestrasi khas dengan memadukan musik moderen dan tradisi serta tari yang dipersiapkan khusus untuk Porprov.

Terkiat pementasan pesta kembang api, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim akhirnya memutuskan Ayu Promotion (AP) untuk menanganinya. Gebyar kembang api yang diperkirakan sekitar 10-15 menit itu, diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 40 juta. “Kalau soal teknis atau formasi dari pesta kembang api, silakan tanya ke Ayu Promotion,” ujar Ketua Harian KONI Jatim Dimam Abror di Stadion Brawijaya.

Keputusan memilih AP untuk menangani pesta kembang api, dilakukan sebelas hari menjelang hari H. Penyebabnya karena PB Poprov perlu menghitung alokasi dana yang dikucurkan Pemprov Jatim. Dana sekitar Rp 14,5 miliar itu dinilai pas-pasan untuk mempertandingkan 26 cabang olahraga (cabor) yang memperebutan sebanyak 343 medali emas.

Direktur Utama (Dirut) AP, Singky Soewadji membenarkan jika pihaknya dipercaya menangani pesta kembang api di pembukaan Porprov 15 Juli besok. Dana untuk pesta kembang api sebesar Rp 40 juta. Secara bisnis, dana itu kecil dan idealnya Rp 50 juta untuk ajang di Lapangan Brawijaya Kota Kediri itu. Namun demi Porprov Jatim, AP siap mementasan pesta kembang api itu.

Terkait venue, baik di Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Tulungagung, Blitar dan lainnya, jelas dia, sudah siap. Kolam renang Tirtayasa (Kuwak) yang sempat dikhawatirkan tidak selesai pembangunannya, ternyata tidak ada masalah. “Karena lokasinya terbuka, maka panitia harus memasang panggung, sekaligus tribunnya secara bongkar pasang. Pada Rabu (13/7), kolam renang sudah tertutup dan tidak panas lagi,” jelas Abror.

Sementara masalah transportasi atlet dan ofisial, terus dimatangkan. Panitia, selain menyiapkan sejumlah mobil cadangan juga mengerahkan sebanyak 200 bus besar. Ini mengingat, venue tidak terpusat di Kota Kediri tapi juga di kota lain, seperti Blitar, Tulungagung, Pare dan lainnya.

Namun sejumlah atlet, terutama dari Pamekasan Madura, merasa terkungkung di hotel kawasan wisata rohani Puhsarang. Mereka yang datang sejak Selasa (11/7), tidak dapat ke mana-mana dengan alasan tidak ada angkutan umum. Sehingga, Stadion Brawijaya, tempat pembukaan Porprov, mereka belum tahu.

“Di hotel terus ya jenuh, karena tidak ada kegiatan. Mau jalan-jalan tidak ada angkutan. Dari pada bengong, lebih enak nyangkruk saja di sekitar Gua Maria. Lokasinya sejuk dan dapat cuci mata, karena banyak wisatawan yang datang,” kata dua atlet bulutangkis itu. gim

Sumber: surabayapost.co.id

Posting Komentar