SURABAYA - Maraknya orang 'berjualan uang' dalam penukaran uang receh sebelum Lebaran nampaknya membuat bank sentral 'gerah'.
Menangani ini, Bank Indonesia (BI) Surabaya menyebar 500 titik tempat penukaran di antaranya Tulungagung, Sidoarjo, dan Ponorogo.
"Caranya berbeda dengan tahun lalu, sekarang ada linkage antara bank umum dan BPR yang tersebar di 500 titik," ungkap Deputi Gubernur BI Ardayadhi, ketika ditemui wartawan di Gedung BI Surabaya, Kamis (11/8/2011) malam.
Dia juga memberikan apresiasi kepada bank di Jawa Timur karena sudah membantu dalam proses penukaran ini. Namun demikian tidak dapat dipungkiri 'jualan uang' di Surabaya masih tetap ada walaupun volumenya sudah menurun.
"Kita perkirakan dulu mungkin ada 100 orang, paling sekarang ada dua atau tiga orang yang 'jualan uang' di pinggir jalan," jelasnya.
Pimpinan BI Surabaya, Mohamad Ishaq menambahkan, keberadaan orang 'jualan uang' ini memang tidak dapat disalahkan sepenuhnya. Menurutnya ini juga karena ada permintaan dari masyarakat yang 'malas' antre atau ke bank untuk menukarkan uang.
"Ada demand ada supply, kadang masyarakat mungkin juga malas ke bank, malas antre, jadi sekalian naik motor tukar uang," sambung Ishaq. (ade)
Source: okezone.com | Jum'at, 12 Agustus 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar