Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Meningkatkan Daya Tarik, Jatim Perlu Kluster Wisata

Jumat, 12 Agustus 2011 | 15.45.00 | 0 komentar

SURABAYA – Dewan Pariwisata Jawa Timur akan membentuk kluster pariwisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara (wisnu) dan wisatawan mancanegara (wisman). Adanya kluster itu diharapkan bisa mempermudah wisman dan wisnu untuk mengetahui obyek wisata di Jatim.

Ketua Dewan Pariwisata Jatim, Yusak Anshori mengatakan, kluster itu meliputi Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan sebagai wisata sejarah dan budaya. Kediri, Tulungagung, Blitar sebagai wisata alam, serta beberapa wisata lainnya.

Selain itu, dari 761 obyek wisata yang ada di Jatim diluar obyek wisata alam, kluster yang akan dibentuk nantinya akan dibuatkan peta lokasi untuk mempermudah wisatawan mengetahui lokasi tujuan wisata di Jatim.

“Kami akan memaksimalkan obyek wisata yang ada di Jatim. Salah satunya dengan membentuk kluster wisata terutama obyek sejarah dan budaya di Jatim yang sudah terkenal sampai mancanegara,” katanya, Kamis (11/8).

Yusak berharap, masing-masing pelaku wisata bisa meningkatkan potensi wisata yang ada. Pengembangan wisata sejarah, lanjut Yusak, perlu dilakukan oleh pemerintah daerah. Dia mencontohkan, Banyuwangi dan Lumajang sebagai kabupaten yang mempunyai lokasi terdekat dengan Bali bisa memanfaatkan peluang mengundang wisman yang datang ke Bali untuk memperkenalkan obyek wisatanya.

“Pemerintah daerah perlu mengembangkan potensi wisata yang ada. Dengan letak yang strategis, Jatim punya potensi yang bagus untuk mengundang wisatawan asing. Khususnya daerah yang dekat dengan Bali agar bisa terkoneksi,”ujar penulis buku ‘Surabaya Enaknya Kemana’ itu.

Dikatakan Yusak, obyek wisata Jatim dibandingkan tahun lalu sudah banyak yang bagus. Seperti Pantai Plengkung di Banyuwangi yang lebih bagus dari pada di Bali. Akan tetapi, tanpa adanya kluster dan peta lokasi, keindahan wisata di Jatim tidak dikenal oleh wisman atau wisnu.

“Saat ini banyak obyek wisata Jatim yang eksotis dan menarik. Sayang jika tidak dimaksimalkan dengan mendatangkan wisatawan. Dengan dibuatnya kluster dan peta wisata, wisatawan bisa merencanakan terlebih dahulu rute wisata yang akan dituju,”katanya.

Yusak menjelaskan, selama semester I tahun 2011, jumlah wisatawan Jatim meningkat 12% daripada periode yang sama tahun 2010. “Kenaikannya 12% dari tahun lalu,”ucap Yusak singkat.

Dari catatan Dinas Pariwisata Jatim, sumbangan sektor pariwisata terhadap PDRB Jatim pada tahun 2010 mencapai Rp 48,12 triliun dari total PDRB Jatim yang mencapai Rp 778,46 trilliun. Jumlah wisnu yang datang ke Jatim selama tahun 2010 tercatat 24.338.669 orang dan wisman yang datang sebanyak 203.888. Sedangkan pada tahun 2009, kontribusi sektor pariwisata Jatim terhadap PDRB mencapai Rp 39,75 trilliun.

Sementara pada semester I tahun 2011 ini jumlah wisman mencapai 87.271 orang, naik 6,93% dari tahun lalu yang hanya 81.613 orang. “Pertumbuhan sektor pariwisata Jatim memang prospektif. Untuk itu, adanya kluster dan peta wisata sangat menunjang,”ungkap Yusak. m27
Source: surabayapost.co.id | Jumat, 12/08/2011

Posting Komentar