Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Harga Bahan Makanan Naik Picu Inflasi Jatim 0,62 Persen

Senin, 01 Agustus 2011 | 22.11.00 | 0 komentar

Kenaikan harga bahan makanan memicu inflasi di Jawa Timur pada Juli 2011. BPS Jawa Timur mencatat inflasi sebesar 0,62 persen, sedikit lebih rendah dari inflasi nasional 0,67 persen.

Inflasi Jawa Timur terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan kenaikan indeks kelompok bahan makanan sebesar 1,59 persen disusul kemudian kelompok sandang naik 0,97 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,51 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,42 persen, kelompok kesehatan naik 0,16 persen, kelompok perumahan 0,12 persen dan kelompok transportasi, komunikasi, jasa dan keuangan 0,08 persen.

“Semua kelompok mengalami kenaikan harga. Ini pola-pola umum, pola musiman terutama menjelang puasa,” kata Irlan Indrocahyo Kepala BPS Jatim dalam konferensi pers, Senin (01/8/2011).

Sejumlah komoditas memberikan sumbangan terbesar adanya inflasi karena mengalami kenaikan harga. Kenaikan ini juga karena mendekati bulan Ramadhan. Seperti beras yang naik Rp 200 per kg dari Rp 7.135 di Juni menjadi Rp 7.695 pada Juli. Demikian pula telur ayam ras dari harga Rp 14.748 pada Juni naik 8 persen menjadi Rp 15.955 pada Juli. Sedangkan ayam ras naik dari Rp 27.320 menjadi Rp 29.825 di Juli.

Menurut Irlan, kondisi tersebut hampir rata terjadi di Jawa Timur. Tapi, inflasi tertinggi dialami Probolinggo dengan 0,92 persen, diikuti Kediri 0,91 persen, Banyuwangi 0,81 persen, Tuban 0,80 persen serta Surabaya 0,54 persen lebih rendah dibandingkan Malang, Sumenep dan Tulungagung.

Dibandingkan 5 tahun terakhir, inlasi Jawa Timur bulan Juli 2011 lebih rendah dibandingkan bulan yang sama pada 2010 lalu yakni 1,83 persen dan 2008 yang sebesar 1,37 persen.

Berdasarkan data BPS, dari ibukota provinsi di Pulau Jawa, enam kota diantaranya mengalami inflasi. Yaitu Serang dengan inflasi tertinggi 1,24 persen, Yogyakarta 0,90 persen, Semarang 0,67 persen, Jakarta 0,61 persen, Surabaya 0,54 persen dan Bandung 0,51 persen. Sedangkan inflasi tertinggi di Indonesia terjadi di Manokwari dengan 2,56 persen dan Balikpapan 1,79 persen.(git) Source: suarasurabaya.net

Posting Komentar