Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Kembang Goyang Camilan Khas Tulungagung

Minggu, 04 September 2011 | 13.48.00 | 0 komentar

TULUNGAGUNG - Camilan Kembang Goyang semakin banyak diburu pembeli yang ingin membawa oleh-oleh khas dari Kabupaten Tulungagung.

Tak heran selama Ramadan dan Idul Fitri omzetnya melonjak tajam sehingga membawa berkah bagi pembuat kue-kue jajanan. Tak terkecuali Budi Santoso (43), pembuat Kembang Goyang, warga Desa Sukoanyar, Kecamatan Pakel, Tulungagung.

Kendati baru setahun memulai usaha membuat camilan kembang goyang, namun diluar dugaan, camilan yang dibuatnya banyak mendapat sambutan dari masyarakat. Bahkan permintaan kiriman barang ke luar daerah juga semakin meningkat. Padahalusaha camilan itu awalnya hanya sekedar coba-coba.

“Semula kami hanya sekedar coba-coba saja, ternyata banyak yang suka,” ungkap Budi Santoso.

Camilan Kembang Goyang merupakan adonan yang terbuat dari tepung terigu, tepung tapioka, gula, telur, garam, wijen serta vanili. Perpaduan bahan itu kemudian dicampur dengan komposisi tertentu selanjutnya dicetakdengan digoreng di wajan besar.

Camilan Kembang Goyang biasa dikemas dalam plastik dengan isi 0,25 (seperempat) Kilogram. Namun karena tempat kemasannya hanya dengan kantong plastik memang selalu berisiko kue Kembang Goyang mudah retak.

“Kalau pesanannya setiap hari selalu meningkat, namun karena tenaganya sangat terbatas, produksinya tidak banyak,” tuturnya.

Produksi Kembang Goyang sudah didaftarkan merknya ke Departemen Hukum dan HAM. Sedangkan untuk proses produksinya Budi hanya dibantu istri dan orangtua serta anak-anaknya. Sejauh ini dia masih melibatkan keluarganya karena kapasitas produksinya pada hari normal hanya 10 kg per hari.

Karena produksi masih berskala home industri, Budi mengakui camilan buatannya rentan rusak sehingga memerlukan perlakuan khusus saat pengiriman barang. Apalagi jika camilannya dikirim dengan angkutan umum.

Selain itu, untuk mengembangkan usahanya Budi mengaku juga masih kesulitan permodalan. Meski sudah ada sejumlah tawaran dari lembaga perbankan, namun bunga yang diberikan masih cukup tinggi untuk usaha skala industri rumah tangga. (didik mashudi)

Source: SURYA Online | Sabtu, 3 September 2011

Posting Komentar