Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Diduga Terlibat Selundupkan Imigran Gelap, 3 Oknum TNI Diperiksa Denpom

Rabu, 21 Desember 2011 | 16.46.00 | 0 komentar

Surabaya - Penyelundupan ratusan imigran gelap dari Timur Tengah tujuan Australia diduga melibatkan oknum anggota TNI. Ketiga oknum TNI dari Koramil Besuki Kodim Tulungagung ini akan diperiksa petugas Denpom Korem Madiun.

Ketiga oknum TNI yang diduga terlibat itu yakni, Peltu S, Praka KA dan Praka K. Namun, sebelum diserahkan ke Denpom, ketiganya sempat dimintai keterangan dari tim gabungan penyidik dari Mabes Polri dan Polda Jatim. Setelah diketahui ketiganya anggota TNI, Denpom Kodam V/Brawijaya langsung turun tangan dan akan memeriksanya.

"Sekarang dari pihak Denpom sudah menarik ketiganya dan dimintai keterangan di Denpom Madiun. Karena Tulungagung ikut Korem Madiun," ujar Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya (Kapendam) Kolonel Inf Sugiyono, Rabu (21/12/2011).

Ketiga oknum dari Koramil Besuki itu dijemput petugas dari Denpom sekitar pukul 08.00 WIB pagi tadi. Mereka akan diperiksa, terkait dugaan keterlibatanya dalam kasus penyelundupan imigran dari warga Timur Tengah itu.

"Ketiganya akan kita proses lebih lanjut," tuturnya.

Sugiyono yang pernah menjadi dosen di Akademi Militer (Akmil) Magelang ini menerangkan, pihaknya belum bisa menjelaskan tentang dugaan keterlibatan tiga oknum tersebut.

"Kita masih belum mengetahui, apakah melakukan pelanggaran disiplin atau pidana. Sekarang kan masih dalam perjalanan dari Tulungagung ke Madiun. Ya nanti kita tunggu saja hasil pemeriksaannya," ujarnya.

Ia mengatakan, Panglima Kodam V/Brawijaya menegaskan, anggota yang melakukan pelanggaran akan dikenai sanksi.

"Beliau (Pangdam V/Brawijaya) konsekuen dengan aturan yang ada. Kalau ada yang melanggar pasti ditindak," jelasnya.

Dari informasi yang dihimpun, Nuriyanto dan Bambang, pemilik kapal KM Barokah (kapal nelayan pantai Popoh yang mengangkut ratusan imigran Timur Tengah dan tenggelam di perairan Prigi Trenggalek), mengaku mendapatkan order mengangkut imigran tersebut dari ketiga oknum TNI itu dan mendapatkan bayaran sekitar Rp 10 juta.

Nuriyanto dan Bambang tidak hanya sekali ini saja mendapatkan order dari ketiga oknum TNI tersebut. Sekitar sebulan yang lalu, keduannya juga mendapatkan order untuk menyelundupkan sekitar 16 imigran.(roi/bdh)

Sumber: detikSurabaya | Rabu, 21/12/2011

Posting Komentar