Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Indonesia Kekurangan Tepung Tapioka Karena Petani Malas Tanam Singkong

Rabu, 07 Maret 2012 | 18.05.00 | 0 komentar

Surabaya - Indonesia negara tropis memiliki tanah subur dan sumber daya alam melimpah. Sayang, kebutuhan konsumsi tepung tapioka secara nasional, masih dipasok dari negara asia lainnya seperti Vietnam, Laos dan Thailand sebesar 75 persen.

"Saya nggak hafal jumlahnya. Tapi kebutuhan tepung tapioka secara nasional, baru terpenuhi 25 persen. Sisanya 75 persen dari impor," kata Direktur PT Cassava Buana Wirajatim, Boedi Harahap kepada detiksurabaya.com, Rabu (7/3/2012).

Tepung tapioka dibutuhkan perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik, kimia, maupun bumbu masak. Untuk Jawa Timur, satu perusahaan bisa membutuhkan tepung tapioka sebesar 850 ribu ton per tahun.

Sedangkan di Jatim, baru ada 9 perusahaan yang bergerak di bidang produksi tepung tapioka seperti di wilayah Malang, Pasuruan, Kediri, Ponorogo dan Tulungagung.

Ia menerangkan, semenjak 2008, petani di Indonesia termasuk di Jawa Timur, malas menanam singkong. Pasalnya, harga singkkong secara internasional turun drastis yakni sebesar Rp 125 per kilogram, sehingga pendapatannya tak sebanding dengan cost menanamnya.

"Sekarang ini, harga singkong sudah naik kembali," tuturnya.

Menanam singkong hanya membutuhkan waktu sekitar 10-13 bulan. Biaya yang dikeluarkan untuk menanam singkong sekitar Rp 7,5 juta per hektar dan menghasilkan singkong sebanyak 40 ton per hektar. Jika diasumsikan per kg seharga Rp 750, maka keuntungan yang didapat sebanyak Rp 22,5 juta per hektar.

"Mudah-mudahan dengan adanya pabrik baru kami, masyarakat dapat menanam singkong, walaupun di lahan tak produktif," jelasnya.

(roi/fat)


Sumber: detikSurabaya | Rabu, 07/03/2012

Posting Komentar