Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 
Tampilkan postingan dengan label Kebakaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kebakaran. Tampilkan semua postingan

Ruko Sembako di Tulungagung Ludes Terbakar

Selasa, 12 Februari 2013 | 20.38.00 | 0 komentar

Tulungagung - Satu unit rumah toko yang menjadi gudang aneka dagangan kelontong serta sembako di Pasar Wage, Kota Tulungagung, Senin malam, ludes terbakar.

Api yang diduga berasal dari korsleting listrik sempat melalap seluruh isi bangunan ruko dua lantai yang berada persis di samping pasar terbesar di Tulungagung tersebut.

Titik-titik api sepenuhnya berhasil dipadamkan regu pemadam kebakaran (PMK), sekitar dua jam kemudian.

"Kejadiannya sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu ada yang mencium bau seperti plastik terbakar dan ternyata setelah dicek sudah ada kobaran api di dalam gudang (ruko)," tutur Andik, saksi mata yang mengetahui langsung kronologi kejadian.

Mengetahui hal itu, sejumlah warga di sekitar pasar berupaya mendobrak pintu ruko hingga akhirnya terbuka.

Kobaran api berhasil diredam setelah tiga unit mobil PMK datang dan melakukan penyemprotan ke sejumlah sumber api yang ada di dalam gudang.

Koh Gim alias Didik Candra Gunawan (42), pemilik ruko yang juga datang ke lokasi kejadian mengatakan, seluruh barang dagangannya yang ada di gudang bagian belakang, terdiri dari kardus, sabun mandi dan sabun cuci ludes terbakar.

Sementara untuk bahan makanan pokok ada di depan, tidak ikut terbakar tetapi terkena siraman air yang disemprotkan tim pemadam sehingga ikut rusak dan tidak bisa dijual lagi.

"Memang rukonya masih bangunan lama, jika terbakar mungkin cepat habis," ujarnya mengakui.

Belum diketahui secara pasti nilai kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut. Koh Gim hanya memperkirakan kerugiannya mencapai seratusan juta.

Wakapolres Tulungagung, Kompol Indra Lutrianto yang langsung datang ke lokasi kejadian mengatakan, polisi langsung datang ke lokasi kebakaran untuk melakukan pengamanan proses pemadaman.

"Api dapat dipadamkan, sementara polisi masih menyelidiki sumber api penyebab terjadinya kebakaran," jelasnya. (*)

Sumber: antarajatim.com | 12 Peb 2013
Selasa, 12 Februari 2013 | 0 komentar

Mesin bus Pelita Indah terbakar

Jumat, 20 Januari 2012 | 01.17.00 | 0 komentar

Kediri - Mesin bus Pelita Indah jurusan Surabaya - Tulungagung terbakar di Jalan Semeru, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Kamis petang.

Kepala Bagian Operasional Polres Kediri Kota Kompol Sudarto yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan, musibah kebakaran terjadi saat bus dengan nomor polisi AG 7151 UY itu melaju dari arah Tulungagung menuju Surabaya.

"Saat berhenti di perempatan jalan, ada asap yang berlanjut dengan percikan api di mesin dekat dengan sopir. Pengemudinya kaget saat api menyala," katanya mengungkapkan.

Karena ada api, sopir yang diketahui bernama Krisna Harianto (43), warga Kelurahan Kalangbret, Kota Tulungagung, tersebut keluar dari bus dan meminta para penumpang yang saat itu berada dalam bus juga turun.

Sopir bus, kata dia, meminta pertolongan warga untuk memadamkan api tersebut. Warga akhirnya gotong royong memadamkan api yang menyala. Beruntung, sekitar 15 menit kemudian, api dapat dipadamkan oleh warga.

Sementara itu, sopir bus Krisna mengaku kaget dengan musibah kebakaran tersebut. Ia tidak menyangka jika bus yang ia kemudian terbakar. Ia menduga, musibah itu karena adanya masalah di mesin.

"Mungkin `konslet` mesinnya, hingga asapnya keluar lalu api muncul. Tapi, saat itu, saya langsung meminta para penumpang turun dan meminta bantuan warga untuk memadamkan api," katanya.

Ia menyebut, selalu aktif untuk cek mesin sebelum berangkat digunakan. Dimungkinkan, karena mesin terlalu panas, hingga kejadian ini timbul.

Ia juga mengatakan, seluruh penumpang yang berjumlah sekitar 20 orang juga tidak ada yang terluka. Mereka semua dalam kondisi sehat, dan sudah dialihkan ke bus lain.

Bus itu, lanjut Krisna memang trayeknya adalah PO Pelita Indah, namun bus tersebut milik Surya Kencana. Dengan kejadian ini, nantinya untuk perbaikan akan ditanggung bersama.

Petugas dari pemadam kebakaran Kota Kediri sempat datang membawa satu tangki air. Namun, karena api di bus Pelita Indah tersebut sudah padam, mobil pemadam itu akhirnya kembali.

Kejadian itu sempat membuat arus lalu lintas dari arah Surabaya-Tulungagung itu macet. Polisi yang berjaga juga bergerak, agar lalu lintas di lancar.

Saat ini, rangka bus itu dibawa ke Tulungagung, mengingat lokasi PO tersebut juga di Tulungagung. Walaupun musibah, polisi tetap meminta keterangan dari sopir dan sejumlah saksi tentang kejadian itu.

Sumber: ANTARA | Kamis, 19 Januari 2012
Jumat, 20 Januari 2012 | 0 komentar

Perhutani Kediri Selidiki Kebakaran di Lereng Gunung Wilis

Sabtu, 24 September 2011 | 00.02.00 | 0 komentar

Kediri - Perum Perhutani Kediri masih menyelidiki kasus kebakaran yang menimpa lokasi lereng Gunung Wilis (2.552 mdpl), tepatnya di Resor Pemangku Hutan (RPH) Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung.

"Kami masih selidiki kasus kebakaran itu, petugas kami masih meninjau lokasi," kata Wakil Kepala Administratur Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kediri, Errik Alberto di Kediri, Jumat.

Kasus kebakaran hutan terjadi di lereng Gunung Wilis. Api terlihat sejak Kamis (22/9) malam. Awalnya, api terlihat hanya satu titik, tetapi setelah larut malam, api merembet dengan cepat dan kebakaran itu terlihat luas.

Errik mengatakan, lokasi hutan yang terbakar itu adalah kawasan hutan lindung. Selain beragam tanaman di hutan lindung, ada sejumlah tanaman pinus yang juga ikut terbakar.

Namun, ia mengaku belum mengetahui dengan pasti luas lahan yang terbakar. Saat ini, petugas masih terjun ke lapangan, untuk mengetahui kondisi kebakaran hutan dengan pasti.

"Kami tidak berani menurunkan petugas saat malam hari, karena angin bertiup dari gunung ke lembah dan itu sangat berbahaya, karena bisa dikejar oleh api. Kami baru turunkan petugas siang hari, karena angin bertiup dari lembah ke gunung, jadi cukup aman," katanya, menjelaskan.

Kasus kebakaran di kawasan Perhutani Kediri memang sudah mulai terjadi, terlebih lagi saat kemarau ini. Selang waktu tiga bulan, sejak Juli 2011 ini, kebakaran sudah menimpa hingga 90 hektare lahan Perhutani Kediri.

Dari luas lahan itu, api menyerang segala macam pohon, mulai dari pinus, akasia, serta jenis tanaman hutan lainnya. Total kerugian yang diderita akibat musibah itu juga cukup besar, hingga Rp100 juta.

Menurut Errik, kasus kebakaran selama kemarau dipastikan besar terjadi, mengingat banyak alang-alang yang kering. Selain itu, adanya oknum yang sengaja membakar hutan, dengan alasan berburu, juga berpotensi menjadikan kebakaran meluas.

"Kadang, mereka berburu babi hutan dengan sengaja membakar hutan, agar hewan-hewan itu keluar. Niatnya baik, karena babi sering merusakan tanaman petani, tapi akibatnya hutan terbakar," ucapnya, mengungkapkan. (Asmaul Chusna)

Sumber: antarajatim.com | 23 Sept 2011
Sabtu, 24 September 2011 | 0 komentar

Kakek 75 Tahun Tewas Terbakar

Jumat, 23 Juli 2010 | 21.59.00 | 0 komentar

Mukani, warga Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Jawa Timur, bernasib nahas. Kakek berusia 75 tahun yang tinggal seorang diri ditemukan tewas di dalam kamar saat kebakaran terjadi, Kamis (22/7).

Jenazah Mukani pertama kali ditemukan oleh Sumiyah, anaknya yang hendak mengantar makanan. Sumiyah terkejut karena tubuh ayahnya sudah hangus terbakar. Dia langsung lapor ke polisi mengenai kejadian tersebut. Ada dugaan, Mukani sudah tewas lebih dari 12 jam.

Polisi yang melakukan olah tempat kejadian menduga kamar Mukani terbakar akibat lampu tempel yang tumpah hingga membakar kasur. "Api diduga berasal dari lampu teplon," ujar AKP Heru Suryono, Kapolsek Besuki.

Namun, untuk memastikan penyebab kebakaran, polisi juga memeriksa sejumlah saksi. Saat ini rumah Mukani diberi garis polisi. Sedangkan jenazah korban langsung dimakamkan pihak keluarga dan warga sekitar.(ULF)

Sumber : liputan6.com
Jumat, 23 Juli 2010 | 0 komentar

Iklan

Terkini

Pendidikan