Seputar Tulungagung - Mengawali karirnya sejak remaja, Yongki Aribowo menapaki jalan setapak demi setapak hingga akhirnya meraih mimpinya mengenakan kostum Merah Putih.
Penyerang berusia 21 tahun itu mengawali karir profesionalnya bersama Persik Kediri musim lalu. Dalam semusim, Yongki mampu mencetak tujuh gol dari 19 laga yang dijalaninya. Beberapa di antaranya ia mulai dari bangku cadangan.
Kelincahan pemuda Tulungagung, Jawa Timur, untuk lolos dari jebakan offside membuat juara Liga Super 2009/10 Arema Indonesia tertarik merekrutnya sebagai duet bomber Timnas Singapura Noh Alamsyah. Dari tujuh penampilannya, Yongki mencetak satu gol musim ini di Liga Super.
Penyerang yang memulai karirnya di SSB Sinar Jaya pada 2004 lalu itu meniti karirnya setapak demi setapak. Pada 2006, Yongki menarik minat klub lokal Perseta Tulungagung dan merekrutnya sebagai pemain junior. Tak betah di Perseta, langkahnya berlanjut ke PSBI Blitar, yang saat itu dipandang lebih bergengsi daripada Perseta.
Hanya setahun, Persik Kediri langsung merekrutnya untuk tim U-21. Selama dua tahun membela Macan Putih junior, pemain yang dikenal dengan kelincahan menerobos pertahanan lawan dan beradu sprint itu mencetak 16 gol dalam 25 laga, cukup untuk membuatnya dipromosikan ke tim senior Persik.
“Saya ingin seperti (Filippo) Inzaghi,” ujar Yongki kala itu mengenai kecepatan dan kejeliannya menghindari jebakan offside lawan.
Salah satu momen emas Yongki bersama Macan Putih adalah kala melawan Persela Lamongan April tahun lalu. Sebuah umpan terukur dari tandemnya, Saktiawan Sinaga, mampu diselesaikan secara fantastis dengan tendangan salto. Persik pun menang dengan skor telak 4-1.
Sepak terjangnya selama di tim senior, baik di Persik maupun Arema tak lepas dari pengamatan pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl, yang memfokuskan pengembangan tim pada talenta-talenta muda. Kengototannya dalam berebut bola dan kedisiplinannya berada di posisi selama 90 menit membuatnya lolos seleksi Timnas pertama dan kedua.
Bersama pemain-pemain muda lain seperti Oktovianus Maniani, Irfan Bachdim, Arif Suyono maupun Ahmad Bustomi, Yongki Aribowo dipercaya Riedl tampil di AFF Suzuki Cup 2010.
Kepercayaan yang diberikan Riedl pun tak disia-siakan penyerang setinggi 172 cm itu. Dua gol ia sarangkan dalam dua laga uji coba timnas senior. Satu saat Indonesia menggulung Timor Leste 6-0, dan satu lagi saat menumbangkan Maladewa 3-0.
Yang paling mencolok mungkin penampilannya saat melawan Maladewa di Stadion Siliwangi Bandung. Masuk di akhir babak kedua menggantikan Bambang Pamungkas (Bepe), yang saat itu tak banyak memberikan ancaman, Yongki mencetak satu gol dan satu assist.
Kini, Yongki bahkan memberikan tekanan kepada Bepe. Penyerang Timnas senior itu selalu tampil dalam lima pertandingan Tim Garuda di Piala AFF 2010, namun hanya di menit-menit akhir sebagai pemain pengganti. Sementara Yongki, meski baru sekali, ia justru menjadi pilihan Riedl tampil sejak awal ketika bomber utama Merah Putih Irfan Bachdim cedera.
“Saya kaget juga waktu itu. Karena pelatih baru memberitahu saya akan turun sebagai starter hanya sehari sebelum pertandingan,” ujarnya mengenai debutnya di Piala AFF 2010. “Tentu saja saya senang.”
Meski tidak berhasil mencetak gol ke gawang Filipina, kelincahannya mampu merepotkan barisan pertahanan lawan yang dipenuhi pemain-pemain naturalisasi asal Eropa dan Amerika Serikat.
Kini jalan sudah terbuka baginya. Selama bisa menjaga kedisiplinan dan dedikasi terhadap tim, Yongki bisa menjadi andalan baru Timnas Indonesia di lini depan. [mdr]
Sumber : inilah.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar