Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Ratusan Orang Bercadar Bacok Tamu Warung Kopi

Senin, 23 Mei 2011 | 16.55.00 | 0 komentar

Tulungagung - Ratusan orang bercadar menyerbu pengunjung warung kopi di Desa Sawo, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Minggu siang.

Selain merusak warung, penyerang yang mengenakan pakaian serba hitam dan beraksi layaknya pendekar itu menebasi pengunjung dengan parang dan celurit. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam penyerangan yang terjadi pada Minggu siang sekira pukul 13.30 WIB itu.

Mereka juga memukuli pengunjung yang mencoba kabur dengan pentungan dari skok sepeda motor. Akibatnya, lima orang mengalami sejumlah luka pada bagian kepala dan tubuh. Oleh warga setempat, lima korban dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Campurdarat.

“Kejadianya sekira 10 menit. Setelah menyerang mereka langsung kabur dengan sepeda motor,“ tutur Andika (20), warga Desa Sawo yang menjadi korban, Minggu (22/5/2011).

Lokasi warung milik Eko hanya beberapa meter dari tempat wisata alam Telaga Buret.

Seorang pengunjung, Andika, mengaku menderita luka memar pada wajah serta robek di punggung sebelah kanan. “Punggung saya dibacok dengan celurit. Saya sempat tidak sadarkan diri di selokan,“ terangnya. Luka robek pada belakang kepala, dada, dan pinggang juga dialami Luki Hartio (21), warga Desa Ngentrong, Kecamatan Campurdarat. Oleh puskesmas, Luki langsung dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung. Di antara semua korban, kondisi Luki yang paling parah. Korban lain, Junaedi mengalami luka robek pada perut kiri.

Menurut korban lainnya, Luki Roy, serbuan terjadi saat mereka sedang menikmati kopi. Ada 12 orang yang berada di dalam warung. Namun belum sampai menikmati tegukan terakhir, semuanya langsung lari pontang-panting.

“Yang tujuh orang berhasil meloloskan diri. Mereka langsung menyerang tanpa berkata-kata,“ terangnya.

Informasi yang dihimpun dari lokasi, Desa Sawo merupakan basis Perguruan Silat Kera Sakti. Tidak sedikit dari lelaki dewasa di Desa Sawo menjadi anggota bela diri yang menggabungkan jurus kungfu Tiongkok dengan seni pernafasan tenaga dalam tersebut.

Sementara di luar Kera Sakti, masih ada perguruan bela diri seperti Setia Hati Teratai dan Pagar Nusa yang memiliki jumlah pengikut tidak kalah besar.

Sekadar diketahui, bentrokan massal di daerah Tulungagung sebelah selatan ini bukan kali pertama. Dari atribut yang dikenakan, kedua pihak yang saling bertempur berasal dari perguruan silat. Informasi yang berasal dari lingkungan Kepolisian, belum lama ini, menyebutkan bentrok fisik diduga dilakukan para pendekar di wilayah Dusun Sidem, Desa Besole, Kecamatan Besuki.

Terkait hal itu, Kapolres Tulungagung AKBP Agus Wijayanto mengaku jika kemungkinan itu bisa terjadi. Namun saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Kita fokuskan penyelidikan pada perbuatan penganiayaanya. Untuk motifnya kita masih terus melakukan pendalaman penyelidikan,“ ucapnya seraya menjelaskan Polisi tak ingin mengakaitkan peristiwa ini dengan konflik yang sering terjadi antar padepokan bela diri.

Sementara itu, 90 personel setingkat SSK disiagakan di wilayah Kecamatan Campurdarat, Bandung, dan Besuki hingga waktu tak terbatas. “Kita mengantisipasi kemungkinan terburuknya saja,“ pungkasnya.

(Solichan Arif/Koran SI/ton)

Sumber: okezone.com

Posting Komentar