Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

"Tulungagung Fashion Festival" Berlangsung Meriah

Senin, 28 November 2011 | 01.46.00 | 1 komentar

Tulungagung - "Tulungagung Fashion Festival" (TFF), salah satu mata acara unggulan dalam rangka memperingati Hari jadi Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur ke-806, Minggu, berlangsung meriah.

Ribuan warga dari berbagai pelosok desa bahkan luar daerah bahkan mengagumi penampilan busana kreasi berbahan dasar limbah organik yang didesain sedemikian rupa sehingga membentuk aneka flora fauna yang menjadi kekayaan alam setempat.

"Hari jadi kali ini jauh lebih menarik ketimbang tahun-tahun sebelumnya, dan (TFF) ini yang menjadi pembeda," kata salah seorang warga Tulungagung bernama Bondan (31) yang saat itu terlihat menonton di depan pendopo kabupaten.

Ekspresi kepuasan juga ditunjukkan sejumlah penonton TFF menyaksikan seluruh rangkaian parade busana bertema flora fauna tersebut. Meski cuaca panas menyengat, warga yang sudah berjubel di sepanjang jalur pagelaran TFF terus bertahan sejak acara dibuka pukul 09.00 WIB hingga selesai sekitar pukul 14.00 WIB.

Menurut keterangan panitia TFF, total peserta yang mengikuti pagelaran busana unik tetapi kreatif tersebut tercatat sebanyak 170 orang yang semuanya merupakan siswa sekolah tingkat pertama (SMP) dan tingkat atas (SMA).

Stat dimulai di depan Kantor Pemkab Tulungagung untuk kemudian para peserta berjalan mengitari pusat kota Tulungagung, termasuk singgah di halaman pendopo kabupaten, mengikuti rute yang telah ditentukan panitia.

Para peserta tentu saja tidak hanya berjalan melenggak-lenggok sambil memamerkan busana kreasi berbahan limbah rumah tangga maupun limbah organik yang bersifat daur ulang, tetapi mereka juga sesekali menari di hadapan para penonton TFF.

"Meskipun ini baru pertama kali digelar, toh penampilan para peserta sudah cukup baik. Busana kreasinya juga menarik," ujar penonton lain bernama Atikah Sari.

Festival itu sendiri memang belum seheboh acara sejenis yang telah ditetapkan sebagai salah satu ikon wisata Jatim, yakni Jember Fashion Carnival (JFC).

Namun, inisiasi digelarnya TFF meski kerap diidentifisir sebagai acara "jiplakan" JFC, festival busana kreasi berbahan dasar limbah, organik, maupun bahan dasar daur ulang lain tersebut tetap mendapat sambutas antusias dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk komunitas fotografi di Tulungagung maupun sekitarnya.

"Bagaimanapun dari segi estetika, terutama dari sudut pandang fotografi, festival busana kreasi semacam ini selalu menjadi obyek menarik dan layak untuk terus dikembangkan. Kami kira tidak ada salahnya semangat pelestarian budaya yang telah muncul di daerah lain seperti Jember melalui JFC-nya itu juga dikembangkan di sini ataupun daerah lain. Ini namanya sinergi budaya," ujar Tri Yulik, salah seorang pengurus dalam komunitas fotografi Tulungagung.

Hal senada juga disampaikan Bupati Heru Tjahjono saat menyampaikan pidato sambutan, saat pembukaan TFF di depan gedung Pemkab Tulungagung. Ia mengatakan, inspirasi yang ingin ditonjolkan dalam acara TFF adalah untuk menggugah semangat masyarakat dalam memanfaatkan setiap barang yang menjadi limbah rumah tangga, termasuk bahan organik ataupun lainnya yang bersifat daur ulang.

"Tulungagung sudah berkali-kali mendapat kepercayaan sebagai Kota Adipura. Karena itu prestasi tersebut perlu untuk dipertahankan dan bahkan ditingkatkan, dengan salah satunya adalah membangun kepedulian masyarakat dalam mengelola setiap limbah yang ada di sekitar kita," kata bupati menjelaskan.

Ia mengakui, semangat digelarnya TFF sedikit banyak terinspirasi JFC. Namun, ia menegaskan bahwa motivasi maupun visi misi TFF lebih memiliki karakter lokal dengan semnagat pelestarian lingkungan sebagaimana dia jelaskan sebelumnya.

Salah satu bukti karater lokal yang dimunculkan dalam TFF itu adalah pembagian para peserta dalam dua kelompok besar, yakni para peserta TFF yang mengenakan busana bertema fauna dimasukkan dalam kepompok pertama serta sisanya yang bertema flora atau aneka tumbuhan diberangkatkan dalam gelombang dua.

"Tema flora dan fauna itu sendiri tidak asal bikin, kami sengaja memilih tema flora dan fauna yang masih ada ada di Tulungagung saja sekalipun sudah sangat langka," jelasnya. (Destyan)

Sumber: antarajatim.com | 27 Nov 2011

+ komentar + 1 komentar

Anonim
Selasa, 29 November 2011 pukul 13.27.00 WIB

kok ga ada fotonya??

Terimakasih Anonim atas Komentarnya di "Tulungagung Fashion Festival" Berlangsung Meriah

Posting Komentar