Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Puluhan Hektare Padi di Tulungagung Terendam Banjir

Jumat, 09 Maret 2012 | 01.55.00 | 0 komentar

Tulungagung - Puluhan hektare sawah di dua kecamatan berbeda di Kabupaten Tulungagung selama tiga hari terakhir terus-menerus terendam banjir hingga kedalaman lutut orang dewasa, sehingga menyebabkan tanaman padi milik petani setempat terancam rusak/gagal panen.

"Hujan turun secara terus-menerus dengan intensitas air cukup tinggi sehingga menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi sawah-sawah di sekitar sini," kata Muharto (64), salah seorang petani di Dusun Karangsono, Desa Sukowiyono, Kecamatan Karangrejo, Kamis.

Selain merendam tanaman padi di Desa Sukowiyono, luapan air bah juga menggenangi areal persawahan di desa-desa sekitarnya, yakni di Desa Bungur, Kecamatan Karangrejo serta di Desa Simo, Majan, Winong, Tawangsari, serta Mangunsari yang ada di wilayah Kecamatan Kedungwaru.

Total areal sawah yang terendam menurut data sementara yang direkap oleh pihak Dinas Pertanian Tulungagung mencapai 89 hektare.

"Jumlah ini dimungkinkan masih akan terus bertambah. Saat ini petugas kami masih terus melakukan pendataan dan ada beberapa titik area langganan banjir di wilayah Tulungagung bagian timur, tengah, serta selatan sampai saat ini belum menyampaikan hasil pendataanya," kata Kepala Dinas Pertanian Tulungagung, Tatang Suhartono.

Karena data areal persawahan yang terendam belum final, Tatang menyampaikan bahwa kerugian akibat bencana banjir saat ini belum bisa dihitung. Ia hanya memberi gambaran bahwa tanaman pada petak-petak sawah yang terendam kondisinya bervariasi, ada yang tahap disemai, baru tanam, dan ada pula yang sudah berusia dewasa dan menjelang panen.

"Mungkin kerugiannya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Tapi sementara ini kami belum bisa menyampaikan estimasi angka resminya, maaf," jawabnya.

Ia berharap, air yang merendam puluhan hektare tanaman padi petani di Kecamatan Kedungwaru, Karangrejo, maupun daerah-daerah lain segera surut. Sebab apabila air terus menggenangi tanaman padi hingga lebih dari lima hari, dampaknya bisa merusak.

"Kalau baru semai atau baru tanam mungkin tidak masalah, karena memang pada usia-usia muda tanaman padi memang membutuhkan banyak air. Tetapi bila kelamaan tentu bisa merusak tanaman, apalagi jika sampai pucuknya ikut terendam dalam waktu lama atau sudah menjelang panen," ujarnya.

Tatang mengaku, pihaknya tidak bisa berbuat banyak dengan fenomena banjir yang kerap terjadi selama musim hujan terakhir. Selain tidak ada alokasi anggaran yang bersumber dari APBD setempat untuk ganti rugi tanaman petani yang rusak, droping bantuan dari pusat ataupun provinsi seringkali "terlambat" datang.

"Kami akan upayakan untuk mendapat bantuan benih dari provinsi, tapi biasanya ya baru tiga atau empat minggu baru turun. Padahal jadwal tanam petani kadang lebih cepat," ujarnya.

Luas areal persawahan yang ditanami padi di Kabupaten Tulungagung disebutkan mencapai 13.557 hektare. Dari luasan itu, areal persawahan yang kerap menjadi langganan banjir diperkirakan mencapai kisaran 5-10 persennya. (Destyan)

Sumber: antarajatim.com | 08 Mar 2012

Posting Komentar