Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Serangan Tomcat Bukan yang Pertama

Kamis, 22 Maret 2012 | 04.40.00 | 0 komentar

JAKARTA - Serangga Tomcat atau kumbang rove yang biasa disebut semut semai, semut kayap bukan kali ini saja menyerang. Berdasarkan data yang diperoleh Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan serangan binatang ini pernah terjadi di Jawa Timur.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI Tjandra Yoga Aditama dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan peristiwa pertama kali diketahui di Tulungagung tahun 2008 lalu, di areal perumahan yang dikelilingi oleh kebun tebu.

"Di tempat itu tidak kurang menyerang 260 orang. Tahun yang sama menyerang Kecamatan Besuki dengan habitat sekitarnya adalah terdapat tanaman padi dan jagung, penderita sebanyak 60 orang dengan gejala berupa gatal-gatal yang didahului oleh gejala panas/iritasi, bintik-bintik, gatal, berair dan menimbulkan bekas hitam pada kulit," kata Tjandra di Jakarta Rabu (21/3/2012).

Setahun kemudian yakni tahun 2009 di Kota Gresik dilaporkan terjadi serangan Tomcat di Rumah Susun terdapat penderita gatal sekitar 50 orang, Lalu terjadi lagi di Surabaya di Kenjeran pada tahun 2010 penderita sekitar 20 orang.

Tanggal 13 Maret 2012 lalu, dikabarkan seorang penghuni Apartemen Eastcoast Pakuwon City mengalami gatal-gatal, luka dibagian wajahnya, tubuh, lengan dan terasa panas yang ditimbulkan oleh cairan beracun serangga Tomcat. Berita berlanjut pada hari Sabtu tanggal 17 Maret 2011, serangga Tomcat diketahui juga menyerang kawasan sekolah di Kenjeran dan beberapa lokasi di Wonorejo Surabaya, termasuk pangkalan taksi kota.

Penyakit yang ditimbulkan pada manusia Dermatitis Contact Irritant, akibat racun "Paederin" (C25 H45O9N) yang ada di dalam badan, kecuali di sayap. Dermatitis terjadi bila bersentuhan secara langsung dengan serangga ini, atau secara tidak langsung misalnya melalui handuk, baju atau barang lain yang tercemar racun paederin.

Bagaimana gejalanya? Awalnya kulit yang terkena (biasanya daerah kulit yang terbuka) dalam waktu singkat akan terasa panas. Setelah 24-48 jam akan muncul gelembung pada kulit dengan sekitar berwarna merahyang menyerupai lesi akibat terkena air panas atau luka bakar.

"Pada kasus yang jarang tidak menimbulkan gejala kulit yang berarti. Perlu dipastikan bahwa tidak ada riwayat terkena bahan kimia atau luka bakar dan Lesi pada mata menyebabkanconjunctivitis dan disebutdengan Naerobi's Eye," ungkapnya.

Sementara untuk pengobatan bisa dilakukan dengan tatalaksana sebagaimana pengobatan dermatitis contact irritant. Jika menemukan serangga ini, jangan dipencet, agar racun tidak mengenai kulit. Masukkanke plastik dengan hati-hati, terus buang ke tempat yang aman.

"Segera beri air mengalir dan sabun pada kulit yang bersentuhan dengan serangga ini. Pastikan serangga ini tidak ada lagi, untuk mencegah pertambahan lesi di kulit. Kompres kulit dengan cairan antiseptik dingin, bila sudah timbullesi seperti luka bakar. Namun bila berlanjut maka sebaiknya berobat ke fasilitas kesehatan terdekat," pungkasnya.

Sumber: Tribunnews.com | Rabu, 21 Maret 2012

Posting Komentar