Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

5 Orang di Kabupaten Blitar Terserang 'Tomcat'

Kamis, 22 Maret 2012 | 04.43.00 | 0 komentar

Blitar: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menemukan lima kasus serangan kumbang rove atau "Tomcat" (Paederus Littorarius).

"Tiga di antaranya menimpa warga Desa/Kecamatan Wonodadi yakni Riski (3), Samsuri (30), dan Edi Purwanto (30)," kata Kepala Dinkes Kabupaten Blitar, Kuspardani, di Blitar, Rabu (21/3).

Namun, katanya, laporan yang diterima menyebutkan mereka sudah mendapatkan perawatan dan kondisinya sudah lebih baik dari saat ini.

"Karena itu, warga tidak perlu khawatir dengan adanya serangan serangga itu. Jika ada kumbang itu, diharapkan tidak perlu dipegang," katanya.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian setempat terkait dengan masalah ini. Instansi itu dinilai lebih kompeten dan dapat melakukan tindakan pencegahan karena mempunyai stok insektisida.

Tentang langkah antisipasi, ia mengatakan pihaknya tidak akan melakukan "fogging" (pengasapan) untuk mencegah serangan "Tomcat" (Paederus Littorarius) di daerah itu.

"Kalau fogging itu untuk penyakit yang mengancam jiwa. Jadi, kami tidak akan menggunakan itu untuk membasmi tomcat," katanya.

Tindakan "fogging" biasanya untuk pembasmian nyamuk, seperti nyamuk demam berdarah karena potensi menyebabkan tewas akibat penyakit itu tinggi.

"Kalau serangan Tomcat hanya mengakibatkan rasa panas dan gatal, namun tidak sampai ada potensi meninggal. Lain dengan serangan penyakit demam berdarah, jika terlambat pasien bisa meninggal dunia," katanya.

Sebelumnya, serangan Tomcat sudah terjadi di Kabupaten Blitar, dan terlihat di Kecamatan Nglegok serta Wonodadi. Hewan tersebut mulai masuk ke perkampungan dan perumahan warga mulai sore. Rata-rata, mereka masuk secara bergerombol dan menyukai tempat lembab.

Kementerian Kesehatan mencatat kumbang rove atau "Tomcat" bukan kali ini saja muncul dan mengganggu kesehatan masyarakat di Jawa Timur, tapi sudah terjadi sejak tahun 2008.

Gangguan kumbang beracun itu pernah terjadi di Tulungagung pada 2008. Sebanyak 260 orang mengalami gangguan kulit akibat digigit kumbang beracun itu.

Pada tahun yang sama, serangan kumbang itu muncul di wilayah Tulungagung yang lain, tepatnya di sebuah pedesaan dengan habitat tanaman padi dan jagung di Kecamatan Besuki dan menyebabkan 60 orang mengalami gangguan kulit seperti gatal-gatal dan iritasi.

Tahun 2009, kumbang yang seluruh tubuhnya, kecuali sayap, mengandung racun paederin (C25 H45O9N) itu membuat 50 orang di Kota Gresik menderita gatal-gatal.

Tahun 2010, predator serangga pertanian itu juga membuat sekitar 20-an orang di Kenjeran, Surabaya, menderita gatal-gatal.

Pada 13 Maret 2012, serangan kumbang itu terlihat di kawasan Kenjeran dan beberapa lokasi di Wonorejo Surabaya. Dinas Pertanian Kota Surabaya telah menerima laporan masyarakat tentang keberadaan serangga Paederus itu di 26 titik lokasi.(Ant/RIZ)

Sumber: Metrotvnews.com | Rabu, 21 Maret 2012

Posting Komentar