Tulungagung - Jajaran Kepolisian Tulungagung, Jawa Timur, tengah menyelidiki kasus pencurian empat unit laptop dan satu unit telepon genggam milik sejumlah guru kelas unggulan di MTs Negeri Tulungagung, Jumat.
Peristiwa pencurian itu terjadi di ruang guru kelas unggulan, antara pukul 07.00 WIB hingga pukul 07.30 WIB atau saat acara istigotsah di mushala setempat. "Kasus tersebut masih diselidiki oleh tim dari Polsek Kota (Tulungagung)," ujar KBO Reskrim Polres Tulungagung Iptu Siswanto.
Belum ada satupun pelaku berhasil mereka tangkap. Polisi sejauh ini masih mendalami kemungkinan adanya keterlibatan orang dalam sekolah pada kasus pencurian tersebut.
"Kalau melihat hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) sepertinya memang pelaku berasal dari luar yang masuk melalui pintu MAN Tulungagung (sekolah sebelah), tapi benar-tidaknya masih diselidiki, termasuk ada tidaknya kemungkinan keterlibatan orang dalam," ujarnya.
Informasi dari sumber di MTs Negeri Tulungagung, kasus pencurian tersebut pertama kali diketahui oleh salah seorang guru setempat bernama Fitrah Ari.
Guru perempuan tersebut mengaku heran saat memasuki ruang kantor guru kelas unggulan setempat dan mendapati sejumlah laptop yang sebelumnya ditaruh di atas meja tidak ada lagi di tempat.
"Kami baru saja selesai mengikuti kegiatan istigotsah, dan saat masuki ruangan saya lihat ada yang aneh di dalam kantor karena beberapa laptop yang sebelumnya ada di atas meja tidak lagi terlihat di tempatnya semula," tuturnya.
Karena penasaran, spontan dia mengonfirmasi masalah tersebut ke beberapa guru lain, pemilik laptop dan ternyata tak satupun yang mengaku sempat menyimpan benda berharga tersebut ke almari atau dalam laci meja guru.
Akibat kejadian itu, kegiatan belajar-mengajar di MTs Negeri Tulungagung sempat dihentikan beberapa lama hingga akhirnya sejumlah polisi datang melakukan pemeriksaan.
Namun karena tidak banyak jejak sidik jari yang tertinggal serta minimnya saksi mata, hingga saat ini pelaku pencurian belum terungkap. Sumber di MTs Negeri Tulungagung hanya menyebut pihak sekolah sempat melakukan inspeksi mendadak ke seluruh kelas dan memeriksa seluruh barang bawaan siswa. (Destyan)
Sumber: Antara | Jum'at, 30 Sept 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar