Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

11 Kabupaten/Kota di Jatim Siaga Banjir

Rabu, 04 Januari 2012 | 23.16.00 | 0 komentar

Pacitan - Kepala Badan Koordinator (Bakorwil) Wilayah I Jawa Timur Haryogi meminta 11 kabupaten/kota di provinsi itu siaga bencana. Kesebelas daerah itu adalah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Nganjuk, Kabupaten Blitar, dan Kota Blitar.

“Semua daerah itu rawan bencana berdasarkan karakteristik dan geografis daerahnya. Kami minta semua siaga bencana,” ucapnya, Rabu, 4 Januari 2012. Haryogi mengatakan di musim penghujan seperti sekarang berbagai bentuk bencana alam mengancam. “Mulai banjir, longsor, dan sebagainya,” katanya.

Ia juga meminta kabupaten/kota segera merampungkan pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sejumlah daerah masih belum memiliki BPBD dan penanggulangan bencana masih ditangani Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Bencana di bawah Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanpolinmas). “Kalau melalui Satlak tidak efektif,” ucapnya.

Di Ngawi, ada tujuh kecamatan yang rawan banjir antara lain Kecamatan Mantingan, Widodaren, Kedunggalar, Pangkur, Paron, Ngawi, dan Kwadungan. Wilayah ini dilewati anak sungai Bengawan Solo dan sungai-sungai lainnya. “Kami sedang mempersiapkan pendataan titik-titik rawan, peralatan, dan logistik,” ujar Ketua Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Ngawi, Eko Heru Cahyono.

Untuk logistik menurutnya akan diambil dari BPBD Provinsi Jawa Timur di Surabaya. Sejumlah peralatan juga sedang disiagakan di sejumlah kecamatan rawan banjir. “Seperti karung pasir dan alat-alat evakuasi,” katanya. Karung pasir itu digunakan untuk menahan luapan air di titik-titik aliran sungai yang belum ditanggul.

Hal yang sama dilakukan Pemerintah Kabupaten Magetan. “Tim Tagana dan sejumlah peralatan penanggulangan bencana sudah disiagakan,” kata Bupati Magetan Sumantri. Menurutnya, beberapa wilayah di Magetan khususnya di lereng Gunung Lawu memang rawan longsor.

Di Pacitan, salah satu tiang penyangga Jembatan Borang di Desa Borang, Kecamatan Arjosari, ambles akibat tergerus arus Sungai Grindulu. Akibatnya jembatan sepanjang 100 meter itu miring dan rawan roboh. Jembatan ini salah satu akses penghubung lima desa di dua kecamatan antara lain Desa Borang, Gunungsari, dan Pagotan di Kecamatan Arjosari serta Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan dan Desa Tambakrejo, Kecamatan Pacitan (kota).

“Ambles karena tergerus arus sungai,” ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Pacitan Budianto. Sungai Grindulu memiliki tipikal meander atau berkelok-kelok, sehingga aliran sungai berubah-ubah dan sulit diprediksi. Pemerintah mengupayakan perbaikan jembatan dan menghimbau agar warga tidak melintas.

ISHOMUDDIN

Sumber: tempo.co | Rabu, 04 Januari 2012

Posting Komentar