Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Belum Sebulan Mengelupas | Jalan Rusak, Klaim Rp 600 Juta

Senin, 31 Januari 2011 | 19.59.00 | 0 komentar

TULUNGAGUNG, Seputar Tulungagung - Proyek pengerjaan sejumlah jalan dengan cara di-subtender-kan di Kabupaten Tulungagung rusak parah. Padahal, proyek pengaspalan jalan ini belum berumur sebulan. Akibatnya, pelaksana harus mengembalikan uang ke kas negara.

Dana yang harus dikembalikan menurut Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah Rp 600 juta.

Menurut Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Tulungagung, Agus Wahyudi, secara total ada tujuh titik jalan yang dikerjakan. Proyek senilai Rp 5,2 miliar ini pengerjaannya dilakukan tujuh CV berbeda. Namun, dalam proses pengerjaannya sejumlah CV melakukan tindakan kurang terpuji dengan men-subtender-kan proyek tersebut kepada pihak ketiga.

Oleh pihak ketiga, proyek tersebut kembali disubkan kepada CV lainnya. Akibatnya CV pelaksana yang mengerjakan proyek tersebut berusaha mengambil untung dengan cara mengurangi besaran teknik (bestek).

Hal yang tampak mata adalah kualitas aspal yang dipakai tidak homogen. Aspal yang dipakai berupa campuran aspal, pasir, abu batu, dan kerikil. Namun, ketiga campuran tersebut ternyata tidak bisa menyatu dengan baik, sehingga kualitas jalan yang dikerjakan juga jelek.

“Permasalahan timbul setelah disubkan sampai pihak ketiga, sehingga untuk mengejar keuntungan mengakali bahan yang dipakai,” terangnya.

Agus menambahkan, pihak BPKP telah melakukan audit terhadap proyek bermasalah ini. Hasilnya, sejumlah CV diwajibkan mengembalikan uang ke kas negara. “Saya hanya tahu satu proyek diwajibkan mengembalikan Rp 600 juta ke kas negara. Tetapi, berapa nilai total klaim BPKP dari seluruh proyek, saya tidak tahu,” imbuhnya.

Salah satu ruas jalan yang bermasalah tersebut adalah ruas Jalan Kauman-Karangrejo. Jalan sepanjang 5 kilometer tersebut menjadi penghubung dengan Kabupaten Kediri dari barat, kini kondisinya rusak parah, padahal belum ada sebulan dikerjakan.

Aspal jalan tampak terkelupas, dan di beberapa titik berlubang serta digenangi air. Kondisi diperparah, lantaran jalan ini kerap dilalui kendaraan berukuran besar, seperti truk maupun mobil boks. Sofi (35), pemilik bengkel mobil di sisi jalan ini mengatakan, kondisi jalan sebelum dikerjakan lebih baik daripada setelah terkena proyek perbaikan.

Jani, Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Tulungagung, yang mengerjakan ruas Jalan Kauman-Karangrejo membenarkan keterangan Agus Wahyudi. Namun, menurutnya, kewajiban mengembalikan uang ke kas negara sudah dilakukan pada Jumat (28/1).

Namun, jalan yang dalam kondisi rusak, hingga kini masih dalam tahap pemeliharaan. Proses pemeliharaan dijadwalkan dilakukan selama enam bulan ke depan. “Kami sudah menyetorkan uang ke kas negara hari Jumat. Sementara hingga enam bulan ke depan jalan tersebut masih dalam proses pemeliharaan,” katanya.st37

Sumber: surya.co.id
Senin, 31 Januari 2011 | 0 komentar

Didahului Terbang Setinggi 2 Meter Setelah Karaoke dan Pesta Miras | Sopir Mabuk, Mobil Terbelah, 1 Tewas

TULUNGAGUNG, Seputar Tulungagung - Sebuah mobil Suzuki Katana putih bernomor polisi N 1597 CM, Minggu (30/1) pukul 00.30 WIB, menghantam Tugu Rante, Desa/Kecamatan Ngunut, Tulungagung. Akibat kerasnya benturan, mobil sampai terbang setinggi 2 meter. Begitu jatuh, tiga penumpangnya terlempar, seorang tewas, dua lainnya luka.

Kecelakaan tunggal ini spontan mengagetkan warga sekitar lokasi. Sebab suara benturan terdengar hingga radius 300 meter, ketika sebagian besar warga tertidur.

Bagong (41), warga yang menjadi saksi mata menuturkan, saat itu dirinya akan menutup pintu pagar rumahnya yang berjarak 50 meter dari Tugu Rante. Saat itu terlihat dari arah barat atau dari Kota Tulungagung, mobil Suzuki Katana warna putih melaju dengan kencang.

Selain ngebut, mobil tersebut juga berjalan zig-zag. Beberapa kali mobil tersebut berjalan melewati marka dan melaju di jalur berlawanan. Saat akan sampai di jalan menikung, tepat di perempatan Tugu Rante, mobil tersebut tidak juga mengurangi kecepatan.

Saat pengemudi mencoba membelokkan mobil ke kanan, sudah terlambat. Roda depan bagian kiri menabrak pembatas tugu. Benturan keras dengan pembatas tugu membuat mobil terbang hingga setinggi dua meter dalam posisi miring ke kanan.

Masih dalam posisi melayang di udara, mobil kemudian menghantam tiang papan reklame di pinggir jalan dan terjatuh dengan posisi miring ke kanan. “Kecepatannya saya yakin di atas 80 kilometer per jam. Jadi waktu roda depannya menabrak pembatas tugu, mobilnya langsung terbang,” ceritanya.

Masih menurut Bagong, saat menabrak pembatas tugu, pengemudi yang belakangan diketahui bernama Sukirman (51), warga Sumber Pucung, Kabupaten Malang, itu langsung terjatuh dari mobil lewat pintu kanan yang terbuka. Sementara dua penumpang lainnya ikut terbang bersama mobil.

Begitu mobil terjatuh setelah menabrak tiang papan reklame, Panggih (32), warga Sumberingin Kulon, Kecamatan Ngunut, adik Sukirman yang duduk di samping pengemudi, langsung terpental 2 meter dari mobil. Sedangkan Zarkasih (30), keponakan Sukirman, warga Sumberingin Kulon, Kecamatan Ngunut, yang duduk di bangku belakang, terpental 3 meter. Panggih mengalami patah tulang punggung, sedangkan Zarkasih tewas seketika di lokasi kejadian, lantaran mengalami patah tulang leher. Sukirman yang terjatuh terlebih dahulu bernasib lebih beruntung, hanya memar di dada kanan dan pundak kanan.

“Saya mencoba bantu pernafasan, ternyata korban sudah tidak bernyawa. Sementara yang satu lagi tidak bisa bergerak karena punggungnya sepertinya patah,” kata Bagong.

Sementara itu, mobil yang ditumpangi ketiga orang tersebut rusak parah. Usai terbang dan menghantam tiang papan reklame, bagian atap mobil terlepas. Sementara gardan belakang terlepas dari chasis-nya, kap mesin terlepas, dan bodinya ringsek tak berbetuk, terbelah menjadi dua.

Tanki bensin yang dalam kondisi penuh juga pecah, sehingga bahan bakar menggenang di sekitar lokasi. Polisi yang datang harus menghalau warga yang memegang rokok agar menjauh dari bangkai mobil. Petugas mobil derek yang mengevakuasi mobil juga harus ekstra waspada, agar tidak muncul percikan api dari gesekan antar logam yang bisa menyulut kebakaran.

Jenazah Zarkasih kemudian dievakuasi ke kamar jenazah RSUD dr Iskak Tulungagung. Sedangkan Panggih dibawa ke Puskesmas Ngunut. Namun karena lukanya parah, Panggih dirujuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Iskak Tulungagung.

Karaoke dan Mabuk

Ketika ditanya sesaat sebelum dievakuasi, Panggih mengaku, mereka bertiga baru dari Cafe Ozon di Kecamatan Sumbergempol. Bersama kakak dan keponakannya, dirinya minum minuman keras sambil berkaraoke.

Dalam kondisi di bawah pengaruh alkohol, mereka lalu berniat pulang ke Sumberingin Kulon. Sukirman yang dianggap dalam kondisi tak terlalu mabuk diminta untuk pegang kemudi. Namun ternyata kakaknya tersebut kurang bisa konsentrasi lantaran alkohol yang baru ditenggaknya.

Mobil yang dikemudikan Sukirman melaju kencang di jalan yang dalam kondisi sepi, tapi terlambat banting setir saat jalan menikung dan menabrak Tugu Rante.

Saat benturan terjadi, Panggih mengaku, tubuhnya terlontar lewat atap mobil yang terlepas. Sementara Zarkasih yang duduk di bangku belakang, tubuhnya membentur bangku sopir dengan keras lalu terpental ke arah belakang, melayang sebelum terjatuh di aspal. “Saat tubuhnya terpental di aspal, Zarkasih sudah tak bergerak lagi,” katanya.

Sukirman yang dibawa ke Polsek Ngunut tampak terpukul. Lelaki yang bekerja di sebuah BUMN ini hanya duduk sembari memegangi kepalanya. Berbeda dengan pengakuan Panggih, Sukirman kepada polisi membantah dalam kondisi mabuk. “Saya dari alun-alun Tulungagung bersama adik dan keponakan saya,” ujarnya saat ditanya polisi.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Sukirman diserahkan ke Satuan Lalu Lintas Polres Tulungagung. Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tulungagung AKP Alfian Nurizal, Sukirman awalnya terus mengelak dalam kondisi mabuk. Namun dari tes nafasnya, yang bersangkutan terbukti dalam kondisi di bawah pengaruh alkohol.

Dalam interogasi lanjutan, Sukirman akhirnya mengakui, sebelum kejadian itu dirinya baru minum minuman keras jenis vodka. “Menurut pengakuannya satu botol vodka dicampur bir diminum bertiga. Tetapi menurut kami, tidak mungkin kalau satu botol mabuknya demikian berat,” ujarnya.

Lanjut Alfian, Sukirman telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan tunggal ini. Sebab, kelalaian Sukirman yang telah mengakibatkan Zarkasih meninggal dunia, sudah masuk dalam delik pidana murni. Kepada tersangka akan dikenakan Pasal 359 KUHP, dengan ancaman penjara 5 tahun. st37

Sumber: surya.co.id
| 0 komentar

30 Persen Jalan Provinsi Rusak Berat

SURABAYA, Seputar Tulungagung - Sedikitnya 30 persen jalan kelas provinsi di Jawa Timur sepanjang 2.000,98 kilometer rusak berat.

Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim Gentur Sandjojo Prihantono, Minggu (30/1/2011), mengatakan, jalan yang rusak parah itu tersebar di Bojonegoro, Probolinggo, dan Pamekasan.

"Kami tidak bisa memperbaikinya secara keseluruhan karena terbentur masalah anggaran," kata Gentur.

Selain rusak berat, di Jatim juga terdapat jalan provinsi yang rusak sedang. "Yang rusak sedang ini mencapai 45 persen, di antaranya di Malang, Tulungagung, dan Trenggalek," katanya.

Perbaikan jalan, baik yang rusak berat maupun rusak sedang, dilakukan bertahap dengan mempertimbangkan anggaran yang tersedia.

"Anggaran yang ada saat ini sangat terbatas. Namun, kami dijanjikan akan mendapat tambahan anggaran dari PAK (perubahan anggaran keuangan) APBD 2011," katanya.

Anggota Komisi D DPRD Jatim, Irwan Setiawan, mengatakan, anggaran untuk penyelenggaraan infrastruktur semakin menurun.

Pada 2009 pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp 260 miliar, kemudian tahun 2010 turun menjadi Rp 227 miliar.

Pada 2011 nilainya makin menurun karena pemerintah hanya mengalokasikan Rp 218 miliar. Hal itu tidak sebanding dengan kondisi jalan kelas provinsi di Jatim.

Jalan provinsi sepanjang 2.000,98 km itu setiap tahun mengalami degradasi 136 km atau 6,8 persen.

"Idealnya ada alokasi dana untuk peningkatan jalan sepanjang 176 km atau 8,8 persen senilai Rp 281 miliar dan dana pemeliharaan sepanjang 140 km atau 7 persen senilai Rp 112 miliar," lanjutnya.

Selain itu, pemeliharaan rutin jalan sepanjang 1.684,85 km membutuhan dana Rp 84 miliar, penggantian jembatan (435 km) senilai Rp 58 miliar, dan rehabilitasi jembatan (988 km) senilai Rp 14 miliar, ditambah jalan lintas sealatan (70,68 km) sebesar Rp 178 miliar.

"Berdasarkan hitungan tersebut, total kebutuhan dana ideal adalah Rp 779 miliar. Jadi, anggaran yang ada sekarang ini sangat jauh dari kebutuhan ideal," kata Irwan.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 dan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah telah mengamanatkan hasil penerimaan pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) paling sedikit 10 persen untuk penyelenggaraan infrastruktur.

"Dengan memperhitungan penerimaan PKB dan BBNKB, setidaknya ada dana Rp 500 miliar untuk penyelenggaraan infrastruktur di Jatim," ujarnya.

Sumber: kompas.com
| 0 komentar

Wagub: Perhatikan lonjakan kecerdasan anak

SURABAYA, Seputar Tulungagung - Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf mengingatkan para tenaga pendidik mengenai usia perkembangan anak.

"Pada usia tertentu atau terdapat sebuah momen yang menarik, tingkat kecerdasan anak dapat meningkat. Lonjakan kecerdasan anak inilah yang harus diperhatikan oleh tenaga pendidik," katanya, pagi ini.

Ia mengemukakan pada usia tiga sampai lima tahun, ketika anak-anak masih bersekolah di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), terjadi lonjakan kecerdasan yang luar biasa.

"Setelah itu, kecerdasan anak stabil. Begitu anak menginjak usia delapan tahun akan mengalami peningkatan lonjakan kecerdasan lagi," katanya saat menghadiri Pekan Budaya di Perguruan Islam Al Azhar Kelapa Gading, Surabaya, itu.

Selanjutnya, tingkat kecerdasan anak akan kembali melonjak pada usia 12 hingga 16 tahun. "Jadi ada momen-momen khusus, ketika anak-anak kita mengalami peningkatan kecerdasan yang luar biasa," kata Wagub.

Pada usia itu, momen yang menarik atau kesan yang kuat pada seorang anak dapat memotivasi jalan hidupnya. "Ada kesan-kesan yang kuat dapat menentukan motivasi seseorang dalam meraih cita-citanya. Kalau saat itu, kecerdasannya naik, anak itu terkesan dengan sesuatu, misalnya saat melihat polisi maka pikirannya ingin jadi polisi. Begitu juga ketika melihat tentara," kata Ketua Umum KONI Jatim itu.

Oleh sebab itu, dia berpesan kepada tenaga pendidik untuk dapat memantau perkembangan anak didiknya. Pekan Budaya itu merupakan salah satu rangkaian Milad ke-9 Al Azhar Kelapa Gading, Surabaya. Dalam kesempatan itu, Saifullah turut menyerahkan Piala KONI Jatim kepada para siswa dari empat sekolah yang menjadi juara futsal.

Juara I Futsal diraih SD Negeri Kompleks Kenjeran. Juara hingga empat, masing-masing diraih tim futsal dari SD Muhammadiyah 16 Surabaya, SD Muhammadiyah 22 Surabaya, dan SD Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya. Untuk juara I basket direbut SMP Muhammadiyah 5 Surabaya setelah di partai final menyisihkan SMP Negeri 3 Tulungagung.

Sumber: waspada.co.id
| 0 komentar

Yongki Siap Turun Lawan Turkmenistan

Sabtu, 29 Januari 2011 | 16.38.00 | 0 komentar

JAKARTA, Seputar Tulungagung - Pelatih timnas, Alfred Riedl, akan menurunkan Yongki Aribowo saat menghadapi Turkmenistan di Pra Olimpiade, 23 Februari 2011 mendatang. Yongki dipasang setelah dipastikan kondisi cedera lutut striker timnas itu semakin membaik.

"Dia baik-baik saja. Perkembangannya bagus. Dia sudah ikut berlatih. Kami (pelatih) akan merawat dia. Dipastikan, dia akan segera ikut bermain," jelas Riedl.

Hingga latihan sore kemarin di Lapangan C, Senayan, Jakarta, Arek Tulungagung itu masih melakukan latihan terpisah dari seleksi timnas Indonesia Pra-Olimpiade. Yongki masih dalam proses pemulihan usai menjalani operasi lutut kiri.

Cedera ini didapat Yongki setelah membela timnas Indonesia melawan Malaysia di final pertama Piala AFF 2010 di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Akibat cedera tersebut, Yongki terpaksa menjalani operasi, dan terus menjalani perawatan bersama timnas.

Yongki yang berasal dari klub Arema merupakan salah satu pemain Timnas Pra-Olimpiade yang mendapat tempat spesial dari pelatih Alfred Riedl dan kemungkinan besar akan menjadi andalan saat melawan Turkmenistan.

Mantan pemain Persik Kediri ini, mengaku kondisi lututnya sudah semakin membaik dan optimistis bisa bermain melawan Turkmenistan.

"Sekarang sudah 70 persen dan semakin membaik. Saya sudah tidak merasakan sakit saat melakukan sprint dan menendang. Mudah-mudahan saya bisa cepat latihan sepenuhnya dan main di Pra-Olimpiade," ujar Yongki. viv

Sumber: surabayapost.co.id
Sabtu, 29 Januari 2011 | 0 komentar

KONI Jatim Kawal Musprovlub PSSI

Jumat, 28 Januari 2011 | 21.58.00 | 0 komentar

SURABAYA, Seputar Tulungagung - KONI Jatim diminta ikut mengawal pelaksanaan Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) PSSI Jatim. Musprovlub untuk memilih pengurus periode 2011-2015 mendesak dilaksanakan sebelum masa jabatan Vigit Waluyo, sebagai Plt Ketua Pengprov PSSI Jatim berakhir tertanggal 28 Februari 2011.

Pencab PSSI se-Jatim tergabung dalam Tim 9 telah mensinyalir pengprov terkesan mengolor-olor Musprovlub. Berdasarkan hasil pertemuan 18 Januari lalu, Musprovlub digelar pasa pertengan Februari, sebelum berakhirnya masa jabatan Plt.

Dalam pertemuan itu juga disepakati Pengprov PSSI berkirim surat pemberitahuan ke PSSI atas putusan digelarnya Musproblub, yang juga sebagai ralat surat sebelumnya. “Surat itu kita putuskan untuk dikirim bersama-sama ke Jakarta. Anehnya, surat itu dikirim melalui faks,” ujar Edi Tetuko, Sekretaris umum (Sekum) Pengcab Tulungagung, yang masuk dalam Tim 9 Pengcab PSSI se-Jatim itu, Kamis (27/1) siang.

Janggalnya lagi, lanjut mereka surat yang dikirim ke PSSI itu tak ditandatangi Vigit Waluyo, Plt Ketua Pengprov Jatim. Kata lain surat tertanggal 21 Januari itu hanya ditandatangani Joko Tetuko, sekretaris Pengprov Jatim. “Tindakan itu jelas menyalahi kesepatan bersama. Tapi kami masih percaya kepada Pak Vigit bisa menyelesaikannya, dan yang penting Musprovlub harus digelar sebelum masa jabatan Plt berakhir,” ujarnya.

Terkait masalah itu, pihaknya meminta kepada KONI untuk ikut mengawal agar pelaksanaan Musprovlub berjalan sesuai kesepakatan bersama. “Semua tuntutan dan harapan agar Musprovlub bisa terlaksana sesuai agenda itu kami sampai ke KONI Jatim pada pertemuan Rabu kemarin,” tuturnya.

Sementara itu, Vigit Waluyo, Ketua Plt Pengprov PSSI Jatim mengatakan pihaknya tidak pernah memiliki niat untuk mengolor-olor pelaksanaan musprovlub. “”Saya juga tidak ingin berlama-lama jadi Plt. Tapi semua kan terserah Komisi eksekutif PSSI,” ujarnya saat ditemui di gedung Suhartatik KONI Jatim.

La Nyalla Mattalitti, Wakil Ketua KONI Jatim, mengatakan musprovlub PSSI Jatim harus dilaksanakan sebelum SK Komite Eksekutif PSSI soal penetapan masa jabatan Plt habis pada Februari 2011. ”Kalau musprovlub digelar setelah Februari, berarti hasil musprovlub tidak benar. Saya juga sudah kontak dengan salah satu anggota Exco PSSI, surat usulan musprovlub sudah masuk dan segera ditindaklanjuti,” ujar La Nyalla. m6

Sumber: surabayapost.co.id
Jumat, 28 Januari 2011 | 0 komentar

Yongki,Pemulihan Cedera Sampai Kisah Cintanya

Tim nasional (timnas) U-23 Indonesia yang bersiap melakoni laga Pra-Olimpiade 2012 sudah siaga sejak Senin (24/1). Namun, sejumlah nama masih belum bergabung dan ada yang cedera.

Salah satu pemain yang masih dalam pemulihan cedera itu adalah striker masa depan Yongki Aribowo. Lutut pemain Arema FC ini masih belum 100% dapat digunakannya beraktivitas di lapangan hijau. Cedera yang dialami pemain kelahiran Tulungagung itu didapat saat membela timnas di Piala AFF 2010. Yongki diganjal salah satu pemain Malaysia saat final leg pertama di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Minggu (26/12). Yongki pun tak bisa main pada final leg kedua. Operasi harus dijalani anak pasangan H Goenarto dan Hj Nur Fadilla ini di Rumah Sakit Siaga Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (8/1).

Setelah operasi, untuk pemulihan selama dua pekan sebelum bergabung training camp (TC) timnas U-23 awal pekan ini, Yongki menjalani terapi di Bogor. ”Saya harus tinggal di Bogor setelah operasi. Sebab, rumah fisioterapis di sana. Saya selama di kota itu tinggal di Hotel Braja Mustika. Selama dua pekan itu saya ditemani orang tua,” kata Yongki. Anak ketiga dari lima bersaudara ini pun mengakui tak jenuh. Sebab, ayah dan ibunya berada bersamanya selama terapi. Tapi, H Goenarto terlihat resah. Sang ayah, menurut Yongki, khawatir dengan cedera yang dialami putra kebanggaannya itu.

”Ya, bagaimana lagi? Saya cedera, orang tua pasti sedih. Ayah bahkan sampai khawatir berlebihan karena takut karier saya terganggu. Tapi, kini semua sudah membaik, meski saya belum latihan bareng pemain timnas U- 23 lainnya. Mungkin awal pekan depan sudah latihan penuh,” papar Yongki, yang sekarang hanya latihan di pinggir lapangan. Ketenangan Yongki menghadapi cedera ternyata tak hanya karena dukungan total orang tua. Pacar baru pemain berparas tampan ini pun memiliki peran besar. Mojang Bandung yang juga seorang mahasiswa di Kota Kembang bernama Fauzia Anindita, kini mengisi kisah asmara Yongki.

Menurut Yongki, pertemuan mereka terjadi di kota asal Fauzia. Kala timnas menuju Piala AFF 2010, pasukan Alfred Riedl menjalani TC plus sekali uji coba kontra Maladewa di Bandung. Sekitar pertengahan Oktober 2010 itulah Yongki berjumpa Fauzia dan akhirnya mereka jadian hingga kini. ”Bandung memang membawa berkah, Mas. Saya mencetak gol pertama untuk timnas senior di sana. Selain itu, pacar saya juga anak Bandung. Fauzia juga memberikan support saat saya sedang dalam masa pemulihan,” ujar Yongki, tanpa merinci awal pertemuannya dengan sang pacar. ■ ESTU SANTOSO

Sumber: seputar-indonesia.com
| 2 komentar

Retribusi Kesehatan Tahun 2011 Gratis

Kamis, 27 Januari 2011 | 18.25.00 | 0 komentar

Satu lagi kabar menggembirakan bagi warga kota Ingandaya yang berobat ke Puskesmas, Puskesdes, Pustu (Puskesmas Pembantu), maupun Polindes di seluruh wilayah Kabupaten Tulungagung, sebab mulai Januari 2011 Dinas kesehatan Kabupaten Tulungagung membebaskan retribusi bagi warga yang berobat ke Puskesmas, Puskesdes, Pustu, maupun Polindes di wilayah Kota Tulungagung.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Dr. Gatot Dwi Prijo Poerwanto, M.KK, gratisnya retribusi/karcis bagi mereka yang berobat ke Puskesmas, Puskesdes, Pustu (Puskesmas Pembantu), maupun Polindes di seluruh wilayah Kabupaten Tulungagung ini, didasari oleh perjanjian kerja sama antara Gubernur Jawa Timur dengan Bupati Tulungagung yang dituangkan pada perjanjian kerja sama dengan nomor perjanjian 120.1/155/012/2009 dan 020/1223/407.103/2009, pasal 3 yang disebutkan bahwa sasaran dalam kerja sama ini adalah masyarakat miskin kota, masyarakat non miskin kota, dan masyarakat miskin non kota.

Sementara syarat yang harus dibawa oleh warga yang berobat adalah membawa foto kopi identitas /KTP tempat tinggal di Tulungagung.

Dr. Gatot juga mengatakan meski tidak dipungut retribusi kepada warga agar tetap berperilaku hidup bersih dan sehat, "Memang dalam melakukan pelayanan pada masyarakat biaya retribusi atau karcisnya gratis, tetapi alangkah baiknya kalau masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, karena dengan berperilaku hidup bersih dan sehat berbagai macam penyakit bisa dihindari," ujarnya.

Untuk diketahui bahwa dalam melayani kesehatan masyarakat sewilayah Tulungagung ada 31 puskesmas, 15 diantaranya puskesmas rawat inap, 68 puskesmas pembantu dan 178 polindes/poskesdes yang tersebar di wilayah Tulungagung. (Nug/Humas)

Sumber : tulungagung.go.id
Kamis, 27 Januari 2011 | 0 komentar

Terjerat Pidana, Kades Bisa Dicopot

Kasus penyegelan kantor Desa Sukowidodo, Kecamatan Karangrejo, kemarin langsung mendapat perhatian dari Kepala Bagian Pemerintahan Pemkab Tulungagung, Yohanes Bagus Kuncoro. Dia menanggapi usulan sebagian masyarakat desa setempat, terkait desakan pencopotan kades dari jabatannya.

“Mekanisme pemberhentian kepala desa, itu dapat dilakukan jika ada usulan dari badan perwakilan desa kepada Bupati Tulungagung,” katanya.

Dijelaskan dia, dasar pemkab untuk memberhentikan kepala desa adalah, peraturan peme­rintah (PP) tentang otonomi daerah. “Bagaimana kita menindaklanjuti, apabila saat ini kami belum menerima salinan usulan secara resmi”jelasnya.

Bagus menambahkan, dalam hal ini pihaknya sebenarnya juga sudah berkoordinasi dengan kepala desa setempat. Yakni, dengan meminta keterangan kades. Berdasarkan informasi yang dia terima, Kades Sukowidodo ini dituntut war­ganya untuk mundur dari jabatannya, diduga gara-gara pemalsuan tandatangan dalam LPJ ADD. Selain itu, pengangkatan perangkat desa ditengarai tidak prosedural.

“Untuk membuktikan itu, kita masih menunggu hasil pemeriksaan dari polisi. Sebab, dengan munculnya permasalahan ini, pihak kades malah terseret untuk menjalani pemeriksaan dari kepolisian,” jelasnya.

Bagus menegaskan, dalam perkara ini, Kades Sukowidodo dapat diberhentikan dari jabatannya, jika dalam pemeriksaan polisi terbukti melakukan pidana. “Jika menyangakut pidana, kita baru bisa membantu mengusulkan. Namun, mekanismenya adalah BPD usul kepada Bupati Tulungagung,”tegasnya. (tri/ris)

Sumber : radartulungagung.co.id
| 0 komentar

Nge-BeAT Bareng HaiSkulizm SMA 1 Gondang, Tulungagung: Hujan Meriah

Panas terik tak menghalangi semangat HaiSkulizm SMA 1 Gondang, Tulungagung. Dimulai pukul 1 siang, SMA 1 Gondang langsung digeber oleh Oxios, band kebanggaan sekolah.

Pamer ekskul berlangsung meriah, ada modern dance yang asoy dan penampilan paskibra yang keren banget. Pasmaga alias paskibra SMA 1 Gondang tampil unik dengan gerakan yang nyeleneh dan formasi-formasi lucu. Tiap kali diperintah hadap kanan, anak-anak paskib berseru "prikitiw!".

Kehebohan yang sukses dipancing oleh Pasmaga membawa tim ini jadi Juara Ajang Unjuk Ekskul di SMA 1 Gondang.

Foto gokil bareng Beat juga jadi ajang yang dipenuhi pengunjung. Siswa SMA 1 Gondang berikut Pak Guru ikut heboh berpose bareng Beat.

By the way , hujan sempat turun sekitar pukul setengah 3. Akibatnya acara sempat di-pause sebentar, tapi semangat anak-anak Gondang kembali dibakar dengan penampilan keren bintang tamu, Morning After. (Sekar Seruni)

Sumber: hai-online.com
| 0 komentar

PSSI Jatim Diduga Tunda Musprovlub Hingga Kongres PSSI

Pengprov PSSI Jawa Timur diduga menunda pelaksanaan musyawarah provinsi luar biasa (musprovlub) untuk pemilihan ketua umum baru. Musprovlub yang dijadwalkan akan digelar pada akhir Februari itu baru akan digelar seusai Kongres PSSI pada 19 Maret 2011.

Informasi yang diperoleh wartawan di Surabaya, Rabu (26/1), menyebutkan bahwa dugaan penundaan jadwal musprovlub itu muncul karena Pengprov PSSI Jatim telah melanggar kesepakatan dengan mengirimkan surat usulan kepada Komite Eksekutif PSSI melalui faksimil. Selain itu, Pengprov PSSI Jatim juga terkesan tertutup dan tidak bersedia memberitahukan materi surat tersebut.

"PSSI Jatim sudah menyalahi kesepakatan awal karena seharusnya kami berangkat bersama ke Jakarta untuk menyerahkan surat usulan musprovlub itu ke PSSI, bukan dikirim lewat faksimil," kata Sekretaris PSM Madiun, Sulistyono, seperti dikutip Antara.

Sulistyono bersama enam perwakilan pengcab PSSI menemui pengurus KONI Jatim untuk meminta dukungan terkait musprovlub PSSI Jatim. Langkah ini agar pelaksanaan musprovlub sesuai jadwal yang telah disepakati sebagian besar anggota.

Dalam pertemuan di kantor Sekretariat PSSI Jatim pada 18 Januari lalu, rapat memutuskan musprovlub dilaksanakan sebelum masa jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Pengprov PSSI Jatim, Vigit Waluyo, habis pada Februari 2011.

"Jadwal musprovlub yang disepakati pengcab dan klub adalah 17 Februari 2011 atau sebelum SK penetapan Plt itu berakhir pada Februari 2011. Kami tidak ingin berprasangka buruk PSSI Jatim akan menunda musprovlub setelah kongres," ujar Ketua Pengcab PSSI Tulungagung, Edy Tetuko.

Sumber: republika.co.id
| 0 komentar

PSSI Jatim Ojo Sak Karepe Dewe

Menganggap Pengprov PSSI Jawa Timur (Jatim) menyalahi prosedur yang disepakati, tujuh perwakilan Pengcab se-Jatim mendatangi kantor KONI Jatim untuk meminta dukungan serta mengawal jalannya Musyawarah Provinsi Luara Biasa (Musprovlub) agar berjalan sesuai jadwal yang disepakati, yakni 17 Februari.

Ketujuh perwakilan Pengcab yang datang diantaranya, Gembong (Ngawi), Mujiono (Gresik), Nur Ali (Kab Probolinggo), Marzuki (Bondowoso), Edi Tetuko (Tulungagung), Marsaid (Jombang) dan Sulistiono (Madiun). Ketujuh ini adalah anggota Tim (, tim yang dibentuk untuk mengawal jalannya Musprovlub. Dua anggota yang tidak hadir di KONI Jatim adalah perwakilan Tuban dan Lamongan.

Dalam kunjungan yang dilakukan, Rabu (26/1/2011) sore di Kantor KONI Jatim, perwakilan tim sembilan diterima langsung oleh Wakil Ketua I, La Nyalla Mahmud Mattalitti dan Ketua Harian, Dhimam Abror. Sulistiono, salah satu anggota tim sembilan menganggap, tindakan Pengprov Jatim dengan mengirimkan surat ke PSSI lewat faximili sudah menyalahi kesepakatan yang dibuat dalam rapat 18 Januari lalu.

"Kemarin mereka kirim suratnya lewat, dalam hal ini mereka sudah menyalahi kesepakatan awal. seharusnya kita berangkat bersama ke Jakarta untuk menyerahkan surat ke PSSI," kata Sulis, sapaan Sulistiono. "Kita minta dukungan dari KONI. Pengprov ojo sak karepe dewe," sambungnya.

Hal senada juga diungkapkan, wakil Tulungagung, Edi Tetuko. Menurut Edi, kesepakatan awal adalah berangkat bersama ke Jakarta untuk menyerahkan surat hasil pertemuan 18 Januari ke kantor PSSI pusat. Edi juga berharap KONI Jatim ikut mengawal jalannya Musprovlub agar sesuai dengan tanggal yang disepakati, yakni 17 Februari.

"Intinya, kami meminta KONI turut membantu proses Musprovlub sehingga lancar dan sesuai dengan hasil yang diinginkan pengcab dan klub. Jangan sampai Musprovlub melebihi batas waktu SK Plt," terang Edi.

Menanggapi hal ini, Plt Ketua PSSI Jatim, Vigit Waluyo yang turut dipanggil ke KONI Jatim membenarkan jika surat sudah di kirim lewat fax oleh Sekretaris Pengprov, Joko Tetuko. Menurutnya, sesuai dengan kesepakatan, Pengprov juga mencantumkan permintaan pengcab dan klub agar Musprovlub digelar 17 Februari.

"Tapi dalam hal ini kami hanya mengajukan, keputusannya pada PSSI dan Exconya," jelas Vigit.

Sedangkan La Nyalla berjanji bakal mengawal proses Musprovlub hingga terpilihnya ketua baru pengganti Haruna Soemitro. Bahkan, La Nyalla mengaku terus berkoordiansi dengan salahs atu anggota Exco. "Semuanya tidak ada masalah. Kalau molort berarti hasil Musprovlub tidak benar. Kalau mau Musprovlub ya sebelum masa Plt usai," tegas Nyalla. [sya/kun]

Sumber: beritajatim.com
| 0 komentar

Kantor Desa Sukowidodo Disegel

Diduga Buntut Pemberhentian Dua Kasun

Aktivitas pela­yanan di Kantor Desa Sukowidodo, Kecamatan Karangrejo, (24/01) siang kemarin lumpuh. Pasalnya, kantor desa setempat disegel oleh orang tak dikenal.

Aksi penyegelan tersebut diduga dilakukan sekitar pukul 03.00 dini hari kemarin. Pelaku menyegel dua pintu gerbang kantor desa dengan kunci gembok, serta menyegel pintu ruang kepala desa dengan papan kayu.

Tidak hanya itu, pelaku juga me­nempelkan puluhan poster berisikan hujatan kepada kepala desa. Diantaranya, kami ingin pemerintahan desa yang bersih, non aktifkan kades Imam Suhadi, usut tuntas kasus ADD, babat habis antek-antek kades dan lain sebagainya.

“Agar permasalahan ini tidak berkepanjangan, kami segera melakukan koordinasi dengan tokoh maupun pemerintahan desa setempat,”kata Camat Karangrejo, Budi Fatahillah M.
Pria berkumis ini menya­yangkan tindakan oknum yang telah menyegel kantor Desa Sukowidodo. Pasalnya, dengan penyegelan tersebut secara otomatis aktivitas pelayanan pemerinatah desa menjadi terganggu. Informasi di lapangan, tindakan penyegelan itu dipicu perkara pemalsuan tanda ta­ngan proses pelaporan pertanggungjawaban alokasi dana desa (ADD). “Kami juga telah berkoordinasi dengan Pemkab Tulung­agung terkait masalah ini. Selain itu, kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian,” katanya.

Budi menambahkan, kendati perkara ini dalam penyelidikan polisi, namun hingga saat ini pihaknya belum juga menerima laporan hasil pemeriksaan, baik dari polisi maupun Inspektorat. “Hasil pemeriksaan terhadap kades itu seperti apa kami belum tahu,”ujarnya.

Sementara, Kapolres Tulungagung AKBP Heri Wahono melalui Kapolsek Karangrejo AKP Panidi mengatakan, agar perkara ini tidak berkelanjutan, pihaknya segera berkoordinasi internal dengan muspika beserta tokoh masyarakat. “Tujuan koordinasi ini adalah untuk pengamanan, serta antisipasi agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” jelasnya kemarin.

Selain koordinasi, perwira pangkat balok tiga di pundak ini mengaku, juga telah me­nerjunkan personel polisi untuk menyelidiki kasus tersebut. Setidaknya, siapa yang menjadi pelaku tindakan tersebut. “Untungnya, setelah melakukan koordinasi, aksi penyegelan itu tidak berlanjut. Sebab, kami tidak ingin penyegelan ini mengganggu aktivitas pelayanan publik. Untuk itu, barang bukti penyegelan terpaksa kami amankan,”paparnya.

Kepala Desa Sukowidodo Imam Suhadi mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan perkara ini. “Tak masalah mereka memasang atribut-atribut itu. Kami akan tetap aktif di kantor desa untuk melayani masyarakat,”katanya.

Imam menuturkan, aksi penyegelan itu merupakan ulah oknum yang tidak suka dengannya. “Menurut kami, awal mula munculnya permasalahan ini, setelah saya melakukan pemberhentian terhadap dua orang kepala dusun. Yakni, bernama Supri dan Suwito,” jelasnya.

Imam beralasan, memberhentikan kedua kepala dusun itu adalah tindakan yang tepat. “Dasar kami memberhentikan kedua kasun itu adalah aturan perda. Akni, usia lebih dari 60 tahun harus diganti,” jlentrehnya. (tri/ris)

Sumber: radartulungagung.co.id
| 0 komentar

Jebol Dua Tembok, Maling Sikat Emas Sekilo

Rabu, 26 Januari 2011 | 00.42.00 | 0 komentar

Perhiasan emas seberat satu kilogram yang tersimpan dalam lemari besi toko emas di Dusun Gambar, Desa/Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dikuras pencuri.

Pelaku masuk dengan cara melubangi dua tembok bangunan yang berada di sebelah toko emas. Begitu juga untuk mengeluarkan perhiasan emas, pelaku yang diduga berjumlah lebih dari satu orang itu merusak brankas.

Pintu lemari baja setebal lebih dari 3cm itu koyak seperti bekas tercongkel benda keras. Aksi kejahatan itu diduga berlangsung pada Selasa 25 Januari dini hari sekira pukul 03.00 WIB. “Korban dan warga pasar baru tahu sekira pukul 05.30 WIB,” ujar Kasat Reskrim Polres Blitar Ajun Komisaris Polisi Edy Herwiyanto.

Pemilik toko emas Madona itu bernama Muhtar (56) warga Kelurahan Kepatihan, Kabupaten Tulungagung. Kerugian material yang diderita pengusaha yang meneruskan usaha orang tuanya sejak tahun 1997 itu ditaksir mencapai Rp400 juta lebih. “Seingat saya ada uang tunai sekira Rp7 juta yang juga ikut diambil pencurinya,” tutur Muhtar.

Muhtar mengaku tiba di lokasi kejadian sekira pukul 08.00 WIB. Pengusaha keturunan Timur Tengah (Arab) ini datang dengan didampingi salah seorang kerabatnya. Namun ia tidak bisa langsung masuk ke tokonya. Meski tidak memasang police line, petugas Kepolisian Sektor Wonodadi melarang semua untuk mendekati tempat kejadian sebelum tim identifikasi Polres Blitar datang.

Yang bisa dilakukan Muhtar hanya mengintip dari lubang tembok seukuran tubuh orang dewasa buatan si pencuri. “Kalau menurut saya kerusakannya (brankas) seperti bekas di las,” terang Muhtar.

Semua dagangan perhiasan emas, baik cincin, gelang maupun kalung tidak pernah dibawa pulang. Semuanya selalu disimpan di dalam brankas setiap toko tutup pada pukul 17.00 WIB. Adanya tarikan uang keamanan yang dibayarkanya setiap hari kepada petugas pasar membuat Muhtar percaya dengan jaminan keamanan di lingkungan pasar Gambar. “Lagipula dibanding empat toko emas yang ada di sini (Pasar Gambar), toko saya kategori menengah ke bawah atau paling kecil,” terangnya.

Dari olah TKP diketahui, untuk masuk toko emas milik Muhtar, pelaku lebih dulu merusak pintu seng toko sembako milik Ny Nomini (50). Dari dalam toko, pelaku menjebol tembok setebal satu batu bata yang menghubungkan toko Ny Nomini dengan Ny Musringah.

Dari toko Ny Musringah, pencuri kembali membuat lobang untuk bisa masuk ke dalam toko emas milik Muhtar yang berada di sebelah timurnya. Menurut keterangan Kasat Reskrim Edy Herwiyanto, untuk bisa masuk ke dalam komplek pasar, pelaku melompati tembok beteng setinggi dua meter yang berada di sebelah barat pasar.

Sebab, meski malam hari, di sebelah timur dan selatan pasar yang merupakan jalan raya besar selalu ramai dengan orang. Dari jalan yang sama pelaku kabur sambil membawa hasil curiannya. “Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan saksi, termasuk penjaga pasar yang malam itu katanya berjaga-jaga,” pungkasnya.(Solichan Arif/Koran SI/ful)

Sumber : okezone.com
Rabu, 26 Januari 2011 | 0 komentar

BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem Jawa Timur

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengimbau warga Jawa Timur terus mewaspadai cuaca ekstrem selama Januari. Untuk dua hari ini hujan intensitas ringan dan sedang terjadi hampir di seluruh Jatim.

"Sebagian besar daerah di Jatim berpotensi hujan. Tentunya peluang terjadinya cuaca ekstrem berupa badai juga terjadi, khususnya Jatim bagian selatan," papar prakirawan Ahmad Rofiul Huda, Selasa (25/1).

Huda menjelaskan potensi hujan dipicu tekanan rendah selatan Jatim Sedangkan distribusi uap air atau kelembapan cukup tinggi, pembentukan awan hujan cukup signifikan.

Berdasarkan data BMKG Juanda, wilayah Madura (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep) dan Bawean umumnya berawan-hujan. Peluang hujan diperkirakan terjadi siang, sore, malam, maupun dini hari dengan intensitas ringan.

Sementara Utara dan Utara Tengah (Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, dan Situbondo) umumnya berawan-hujan. Peluang hujan diperkirakan pada pagi, siang, sore, malam dengan intensitas ringan.

Untuk Jawa Timur wilayah Tengah (Ngawi, Magetan, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Kediri, Jombang, dan Mojokerto, Bondowoso, dan Bojonegoro), cuaca berawan-hujan. Sedangkan Jawa Timur wilayah Selatan dan Selatan Tengah (Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi), umumnya berawan-hujan. (Ant/*****)

Sumber : metrotvnews.com
| 0 komentar

Pulihkan Cedera, Yongki 'Ngungsi' ke Bogor

Senin, 24 Januari 2011 | 16.42.00 | 0 komentar

Cedera yang menimpa striker Arema FC, Yongki Aribowo sudah mulai membaik. Pekan depan, mantan pemain Persik Kediri itu sudah bisa menjalani latihan normal bersama timnas U-23.

Yongki sudah bergabung bersama 19 pemain timnas U-23 di Lapangan Timnas, Senayan, Senin 24 Januari 2011. Ini merupakan latihan perdana bagi pemain-pemain yang dipersiapkan untuk Pra Olimpiade 2012.

Pada latihan pagi tadi, Yongki masih menjalani latihan terpisah dari para pemain lainnya. Pemain yang juga memperkuat timnas senior di Piala AFF 2010 itu hanya menjalani latihan ringan di pinggir lapangan.

"Kondisi saya sudah lebih baik. Pekan depan, kemungkinan besar sudah bisa ikut latihan bersama dengan pemain lainnya," kata Yongki kepada wartawan usai latihan, Senin 24 Januari 2011.

Yongki sebelumnya mengalami cedera lutut usai membela timnas senior di Piala AFF 2010. Akibat cedera tersebut, Yongki bahkan harus menjalani operasi di RS Siaga, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Untuk mempercepat kepulihannya, pemain yang baru berusia 21 tahun itu pun rajin mengikuti terapi usai operasi. Salah satunya melalui program fitness yang dijalaninya di Bogor, Jawa Barat, pekan lalu.

"Saya menginap di hotel Braja Mustika, Bogor dan menjalani latihan fitness bersama fisioterapis M Yanizar," kata Yongki usai latihan.

Menurutnya, kondisi lutut kirinya sudah mulai membaik. Namun, pemain kelahiran Tulungagung, 23 November 1989 itu belum berani memaksakan untuk ikut latihan normal bersama rekan-rekannya yang lain.

"Kondisi cedera saya sudah mulai banyak kemajuan. Kata fisioterapis timnas, saya kemungkinan besar sudah bisa ikut latihan normal pekan depan. Saat ini, tinggal terasa nyeri sedikit saja," kata Yongki.

Yongki merupakan satu dari empat pemain timnas senior yang otomatis lolos ke timnas U-23. Tiga pemain lainnya adalah Kurnia Meiga (Arema), Johan Juansyah (Persijap) dan Oktovianus Maniani (Sriwijaya FC).

Sumber: VIVAnews
Senin, 24 Januari 2011 | 0 komentar

Nelayan Tapal Kuda Curi Ikan-Ikan di Tulungagung

Gelombang besar dan angin kencang membuat sebagian besar nelayan pantai selatan Kabupaten Tulungagung menggantungkan hidup dari rumpon (rumah ikan). Namun, sebagian besar ikan yang berkumpul di rumpon telah dicuri para nelayan dari luar daerah.

Tidak sedikit nelayan dari Kabupaten Probolinggo, Situbondo, atau daerah tapal kuda menyusuri pantai Tulungagung hanya untuk berburu ikan dalam rumpon. Akibatnya, rumpon tidak pernah menghasilkan ikan secara maksimal.

"Pada musim seperti ini tentu sangat merugikan nelayan kita," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Tulungagung Hendrik Setiyawan Minggu (23/1/2011).

Untuk membantu kehidupan nelayan, DKP membangun rumpon di perairan pantai Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir. Sedikitnya ada sebanyak delapan rumpon yang sudah terbangun di radius 40-60 mil dari garis pantai dengan kedalaman sekitar 1.000 meter.

Sementara ini, pemasangan (rumpon) memang masih dilakukan di pantai Sine. Hal itu mengingat Sine memiliki hasil ikan paling besar dibanding pantai Popoh, Sidem dan lainya. "Para nelayanya juga lebih bersemangat," terang Hendrik.

Setiap rumpon yang terdiri dari bangunan beton dengan ukuran luas tertentu, pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 50 juta. Dari setiap rumpon, nelayan bisa menangkap ikan sebanyak 3-5 ton. "Diharapkan ini menjadi semacam lumbung bagi nelayan pada saat musim paceklik tiba," jelas Hendrik.

Namun, lokasi yang jauh, ditambah alam yang tidak bersahabat, membuat nelayan tidak ada yang sukarela melakukan pengamanan rumpon.

Ditambahkan Sunaryo sekretaris DKP, situasi lengang tak terjaga tersebut seringkali dimanfaatkan oleh nelayan dari daerah lain untuk melakukan pencurian ikan rumpon. Sebab, berburu ikan di rumpon lebih mudah daripada di laut lepas.

"Ini yang membuat rumpon tidak bisa lagi diharapkan hasilnya, "terangnya.

Selain penjagaan, dalam permasalahan ini, diakui Sunaryo, cukup sulit untuk menemukan solusi yang tepat. Yang bisa dilakukan DKP adalah mengoptimalkan cara-cara lain agar nelayan bisa tetap menangkap ikan. Misalnya, dengan memberi bantuan berupa lampu bawah air yang berfungsi untuk memburu ikan pada saat bulan gelap.

"Karakter ikan adalah memburu cahaya. Itu bisa digunakan nelayan untuk tetap bisa menangkap ikan meski sedang tidak ada bulan," ujarnya.

Rata-rata hasil tangkapan ikan nelayan Tulungagung dalam setiap tahunnya mencapai 7.000 ton. Jumlah ini tentunya akan lebih besar jika tidak ada nelayan dari luar daerah melakukan pencurian ikan. Menurut Sunaryo selain lampu, pada tahun 2011 ini DKP rencananya memberikan bantuan dua unit kapal penangkap ikan dengan harga Rp 2 miliar per unitnya. (Ugo)(Solichan Arif/Koran SI/lsi)

Sumber: okezone.com
| 0 komentar

Sidang Paripurna DPRD Menetapkan Prolegda Tahun 2011

Jumat, 21 Januari 2011 | 12.40.00 | 0 komentar

Seputar Tulungagung - Di ruang Graha Wicaksana Gedung DPRD Tulungagung, Jum’at (21/01/2010) Wakil Ketua DPRD Drs. Alfin Halim, MM, memimpin rapat paripurna DPRD dalam rangka penyampaian program legislasi daerah tahun 2011 dan pengumuman perubahan alat kelengkapan DPRD Kabupaten Tulungagung.

Selain diikuti pimpinan dan anggota dewan, rapat paripurna DPRD itu juga dihadiri oleh bupati dan wakil bupati, sekda Tulungagung, serta pimpinan SKPD dan camat se-Kabupaten Tulungagung.

Bupati Tulungagung Ir. Heru Tjahjono, MM, dalam sambutannya mengatakan penetapan prolegda mengandung implikasi bahwa prioritas pembahasan ranperda untuk tahun anggaran 2011 mengacu pada apa yang sudah dituangkan ke dalam prolegda tersebut. Namun hal itu tidak berarti tertutupnya kemungkinan adanya pembahasan ranperda lain di luar yang telah ditetapkan dalam prolegda tersebut.

Dalam kondisi di mana diperlukan adanya kebijakan yang mendesak dan krusial serta menyangkut kepentingan masyarakat luas dan secara legal harus dituangkan ke dalam perda maka pembahasan ranperda lain di luar prolegda masih dimungkinkan.

Ranperda yang telah ditetapkan dalam prolegda tahun 2011 adalah sejumlah 24 ranperda, dengan rincian 14 ranperda merupakan inisiatif DPRD, antara lain empat ranperda perubahan terkait struktur organisasi dan tata kerja SKPD, ranperda tentang pembentukan badan penanggulangan bencana daerah, dan ranperda tentang ketahanan pangan.

Sedangkan sepuluh ranperda lainnya merupakan usulan dari pemerintah daerah yakni, enam ranperda terkait perijinan dan retribusi, tiga ranperda terkait APBD, dan ranperda tentang penyerahan modal pada perusahaan air minum (PDAM). (Udin/Humas)

Sumber: tulungagung.go.id
Jumat, 21 Januari 2011 | 0 komentar

Perekam Video Mesum Pelajar Tertangkap

Rabu, 19 Januari 2011 | 22.23.00 | 1 komentar

Seputar Tulungagung - Agus Sundoko (32) pencari rumput yang merekam adegan mesum sepasang pelajar di hutan Sonosewu, Desa Pucangan, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung akhirnya tertangkap.

Warga Desa Segawe, Kecamatan Pagerwojo, yang sebelumnya berhasil lolos dari penyergapan petugas itu mengakui telah merekam adegan persetubuhan pelajar tingkat SMP, Pr dan Am.

Namun Agus menolak tuduhan sebagai penyebar film yang bisa membawanya dalam jeratan hukum pidana. “Saya tidak pernah mengedarkanya, “tutur Agus kepada penyidik Mapolres Tulungagung, Selasa (18/1/2011).

Iseng, begitu Agus menceritakan alasan yang dilakukannya. Rasa (iseng) itu muncul begitu mendengar suara rintihan perempuan di balik pohon besar hutan Sonosewu. Agus sendiri berniat mencari rumput di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (sampah) yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi yang direkamnya. “Kalau akhirnya seperti ini, saya menyesal merekam adegan itu ,“ terangnya.

Agus diringkus di rumahnya Senin malam sekitar pukul 18.00 WIB. Kini, bapak satu anak ini harus menghuni sel pengap mapolres. Sebelumnya, Agus berhasil mengecoh petugas yang terus memburunya. Selain Agus, polisi juga memintai keterangan Arik, Soni dan Parlan yang mengetahui adegan terlarang itu diabadikan oleh Agus.

Namun hingga kini ketiga warga Desa Segawe itu masih berstatus sebagai saksi. Kabag Ops Polres Tulungagung Inspektur Satu Siswanto mengaku masih akan terus melakukan pengembangan kasus. “Kita masih akan mengungkap siapa yang menyebarkan video mesum ini, “ terangnya.

Video mesum berdurasi 6 menit 29 detik itu membuat Am, pemeran perempuan dalam video melakukan aksi nekat dengan menenggak racun serangga. Untungnya nyawa gadis asal Desa Kates, Kecamatan Kauman itu berhasil diselamatkan. Kendati demikian, kondisi kejiwaan siswi Mts Al Qomar, Kecamatan Kauman itu masih labil.

Sementara Pr, pemeran laki-laki dalam video sudah bersekolah seperti biasa. Dalam perkara asusila ini, penyidik mengamankan sebuah ponsel Nokia tipe 6300. Fasilitas video yang terdapat dalam alat komunikasi tersebut, yang digunakan Agus untuk merekam adegan Pr dan Am.

Menurut Siswanto, tidak tertutup kemungkinan, jumlah tersangka akan bertambah. “Siapapun yang terlibat dalam penyebaran akan kita jerat dengan hukum yang berlaku, “pungkasnya.(Solichan Arif/Koran SI/ram)

Sumber: okezone.com
Rabu, 19 Januari 2011 | 1 komentar

Aktor Pelajar Mesum Nyerah

Seputar Tulungagung - Setelah menghilang sekitar lima hari, akhirnya aktor pelajar mesum berinisial Spt (sebelumnya diinisialkan Prn) “menyerah”. Kemarin (13/1) bocah usia 14 tahun itu ke Polres Tulungagung dengan didampingi dua saudaranya.

Spt yang tinggal di Desa Pucangan, Kecamatan Kauman, langsung menuju ke Unit Pela­yanan Perempuan dan Anak (UPPA). Dia diperiksa dua jam, mulai 10.00 hingga 12.00.

Hal itu diungkapkan Kapolres Tulungagung AKBP Heri Wahono melalui KBO Reskrim Iptu Siswanto. Spt dimintai ke­terangan seputar rekaman video mesum berdurasi 6 menit 29 detik tersebut.

“Berdasarkan hasil pemeriksan, korban mengaku tidak mengetahui identitas tiga perekam. Namun, jika ketiganya diha­dirkan, mungkin korban masih dapat mengenali,” katanya.

Perwira pangkat balok dua di pundak ini mengatakan, Polres Tulungagung bersyukur Spt mau hadir ke UPPA Polres Tulungagung. Dengan kehadirannya, diharapkan mampu membuka celah polisi untuk mengungkap tiga perekam video porno tersebut.

“Alahamdulillah, korban bersikap kooperatif. Yang patut disyukuri, dia masih tetap menjalani ujian sekolah. Ketika datang kemarin, dia masih me­ngenakan seragam usai menjalani ujian,” terangnya.

Iptu Siswanto mengatakan, polisi mengantongi ciri-ciri pelaku. Tentu, berdasarkan kete­rangan Spt. “Saat ini, beberapa personel menerjunkan ke sekitar TPA Segawe yang diduga tempat bermukim ketiga pelaku,” paparnya.

KBO Reskrim Iptu Siswanto juga berencana memanggil AM (aktris video mesum pelajar). Gadis usia 14 tahun itu sudah diperbolehkan pulang setelah dirawat di RSUD dr Iskak karena menenggak pestisida. Meski begitu dia belum bisa dimintai keterangan karena masih shock. “Nanti kalau psikis sudah stabil, kami akan meminta keterangan AM,” tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus peredaran video porno pelajar kembali terjadi di Tulungagung. Video porno berjudul Sono Sewu yang diduga diperagakan siswi kelas VIII MTs berinisial AM, dan pelajar SMP berinisal Spt. Dalam video berdurasi 6 menit 29 detik itu, kedua pelaku melakukan hubungan badan layaknya suami istri.

Berdasarkan laporan yang dihimpun RaTu, adegan mesum dilakukan di Hutan Sono Sewu Desa Pucangan, Kecamatan Kauman, atau sekitar 100 meter dari lokasi tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Desa Segawe, Kecamatan Pagerwojo.

Begitu video hot itu menyebar, AM dan Spt bertindak nekat. AM menenggak pestisida sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Sedang Spt kabur dari rumah. (tri/her)

Sumber: radartulungagung.co.id
| 0 komentar

Jaksa Bidik Program Percepatan Dindik

Seputar Tulungagung - Kejaksaan Negeri Tulungagung mulai mengarahkan bidikan ke program percepatan di Dinas Pendidikan (Dindik) Tu­lung­agung 2010. Sebab, rekanan yang me­nger­jakan proyek sebesar Rp 3,8 miliar didominasi keluarga pejabat teras Pemkab Tulungagung. Yakni berinisial S dan A.

Keterangan itu diungkapkan Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri Tulung­agung Ahyar Sugeng Widi­arto kemarin. Jaksa asal Jember ini mengatakan, pihaknya masih mempelajari tupoksi program tersebut.

“Setelah mempelajari mekanisme program tersebut, kami memonitoring di lapa­ngan. Apakah pengerjaan sudah rampung atau belum. Apabila ba­nyak yang belum kelar, maka akan kami seli­diki,” katanya.

Meski begitu Ahyar Sugeng Widiarto mengaku kesulitan menemukan kesalahan yang dilakukan keluarga pejabat dalam program percapatan Dinas di Pendidikan 2010.

“Untuk membuktikan kejanggalan keterlibatan keluarga pejabat pastilah susah. Sebab, program ini tidak melalui lelang melainkan penunjukkan langsung,” paparnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pelaksanaan program percepatan di Dinas Pendidikan Tulungagung tahun 2010, diduga dimonopoli.

Yakni, mekanisme pelaksanaan program yang dananya dari APBN sebesar Rp 3,8 miliar itu, tidak melalui lelang. Namun, melalui sistem penunjukan langsung (PL). Sehingga, rekanan yang melaksanakan program itu hanya pihak yang dekat Dinas Pendidikan Tulungagung.

Hal itu diungkapkan Sekre­taris Lembaga Pengembangan Kapasitas Daerah (LKPD) Tulungagung Muhamad Maliki. Pemuda berusia 28 tahun ini mengatakan, karena sistem PL, diduga spesifikasi teknis terkait pelaksanaan program percepatan dimonopoli kelompok-kelompok tertentu. Yakni, rekanan yang diduga dekat dengan keluarga pejabat. “Spesifikasi jenis maupun kebutuhan ditentukan salah satu rekanan. Mengakibatkan, rekanan yang lain tidak mampu melaksanakan program ini. Sehingga, program itu dikembalikan ke pihak reka­nan yang mampu mengerjakan program ini,” terangnya. (tri)

Sumber: radartulungagung.co.id
| 0 komentar

Jadi Budak Nafsu Pria Dua Anak, Arum Hamil 5 Bulan

Seputar Tulungagung - Nasib malang dialami sebut saja Arum (17) warga Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung. Selama 2 tahun di jadi budak nafsu pria dua anak hingga hamil 5 bulan.

Kemalangan Arum terjadi saat berkenalan dengan Wugu (41) pertengahan 2008 silam. Wugu yang tercatat sebagai warga Desa Pojok, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, memberanikan diri datang ke rumah Arum.

Niat jahat rupanya sudah dipersiapkan Wugu. Kondisi rumah yang sepi membuatnya nekat berbuat cabul, dengan sesekali mencolek pipi, pinggul dan (ma'af) payudara Arum. Dia bahkan sesekali melancarkan rayuan untuk bisa menyetubuhi Arum, meski akhirnya gagal.

Kegagalan kesempatan pertama rupanya tak menyurutkan niat jahat Wugu. Selang beberapa minggu dia kembali mendatangi Arum di rumahnya. Kali ini berhasil melampiaskan nafsu bejatnya, setelah sebelumnya menjanjikan Arum untuk dinikahi.

Yang memprihatinkan perbuatan tersebut terus terulang hingga akhir tahun 2010 lalu. Hingga akhirnya Wugu mendadak hilang tanpa jejak. Namun kebejatan Wugu akhirnya terungkap, setelah awal 2011 Arum melapor ke orang tuanya telah hamil dengan usia kandungan menginjak bulan kelima.

Arum mengaku kehamilannya akibat perbuatan Wugu. Saat itu juga Wugu dilaporkan oleh orang tua Arum ke Mapolres Tulungagung.

"Pelaku sudah kami amankan dan dari pemeriksaan dia langsung kami tetapkan sebagai tersangka. Kami saat ini masih menunggu hasil visum terhadap korban, sebagai tambahan alat bukti," kata KBO Reskrim Polres Tulungagung, Iptu Siswanto, saat ditemui detiksurabaya.com di Mapolres, Selasa (18/1/2011).

Siswanto menambahkan, dari hasil pemeriksaan Wugu mengaku sanggup menikahi Arum. Meski begitu, orang tua Arum menolak dan memilih melanjutkan kasus ini ke ranah hukum, dengan alasan Wugu sudah berusia 41 tahun dan memiliki 2 orang anak dari seorang istri.

Akibat perbuatannya Wugu terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara. Dia dianggap melanggar Pasal 81 ayat 2 UU Perlindungan Anak No 23 tahun 2002, tentang tindak pidana melakukan persetubuhan dengan anak di bawah umur. (fat/fat)

Sumber: surabaya.detik.com
| 0 komentar

Hii... Para PSK di Tulungagung Kencing Nanah

Senin, 10 Januari 2011 | 19.47.00 | 0 komentar

Penyakit Gonorea (GO) atau kencing nanah dan Clamedia menjangkiti penghuni lokalisasi Kaliwungu, Kecamatan Ngunut dan Ngujang, Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung.

Dari 345 pekerja seks komersial (PSK) yang berada disana, 17 persennya atau sekitar 59 orang teridentifikasi mengidap GO. Jika dibiarkan, penyakit yang menyerang seputar alat kelamin tersebut, memberi peluang besar masuknya virus HIV/Aids.

“Kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja,” ujar Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tulungagung Didik Eka kepada wartawan, Senin (10/1/2011).

Sebagai langkah pencegahan, Dinas Kesehatan bekerjasama dengan organisasi Global Fund (anak lembaga USAID), membagi obat untuk pengobatan preventif berkala (PPB).

Selama Januari, April, dan Juni 2010, menurut Didik, setiap PSK diwajibkan mengkonsumsi PPB yang diberikan secara gratis. Targetnya, angka pengidap GO dan Clamedia di lokalisasi Tulungagung menurun dibawah 10 persen. “Baik yang mengidap maupun yang sehat, semuanya diwajibkan mengonsumsi obat ini,” terang Didik.

Dalam kesempatan ini, Didik juga menjelaskan, bagaimana program pencegahan ini belum mampu menjangkau para penjaja cinta yang sifatnya terselubung. Diakui Didik sosialisasi yang dilakukan Dinas Kesehatan belum mampu menyebar di tingkatan PSK yang berada di lingkungan hotel atau cafe. “Sebab selama ini mereka tidak menjajakan diri secara terang-terangan,” paparnya.

Soal kesadaran penggunaan kondom yang terkait erat dengan fluktuasi angka pengidap penyakit kelamin, Didik mengaku masih rendah.

Selama ini 70 persen PSK di wilayah Kabupaten Tulungagung belum peduli bagaimana pentingnya alat pengaman. “Soal kesadaran penggunaan kondom, kita akan terus menggencarkan,” pungkasnya.

(Solichan Arif/Koran SI/teb)

Sumber: okezone.com
Senin, 10 Januari 2011 | 0 komentar

Kasda Kosong, Belanja Pegawai Minus Rp 176 M

Tulungagung - Organisasi kemasyarakatan Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Tulungagung mencurigai adanya keganjilan dalam penggunaan dana APBD Kabupaten Tulungagung 2010.

Penggunaan Dana Alokasi Umum (DAU) yang melebihi penerimaan daerah dinilai tidak wajar. Ketidakwajaran belanja pegawai (PNS) tersebut mengakibatkan kekurangan (minus) anggaran sebesar Rp 176 miliar lebih, termasuk dugaan kas daerah kosong.

“Akibatnya, Tulungagung tentu akan sulit untuk melaksanakan pembangunan. Sebab, anggaran yang ada lebih banyak terserap untuk belanja pegawai (PNS), “ ujar Mustasyar PCNU Kabupaten Tulungagung Chamim Badruzzaman, Minggu (9/1/2011).

Pada tahun 2010 ini, Pemkab Tulungagung menganggarkan belanja pegawai (PNS) sebesar Rp 766.639.152.430 miliar. Pada perubahan anggaran keuangan (PAK) pemkab kembali mengalokasikan Rp58.417.467.211 miliar. Jadi total keseluruhan dana yang disediakan untuk belanja pegawai sebesar Rp825.056.482.455 miliar. Sementara besar DAU yang diterima Kabupaten Tulungagung pada tahun 2010 hanya Rp648.991.116.000.

Tentunya, lanjut Chamim, ini aneh ketika melihat kekurangan anggaran demikian besarnya. Chamim yang pernah menjabat Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung periode 1999-2004 itu mempertanyakan darimana bagian anggaran (eksekutif dan legislatif) menutup semua kekurangan. Sebab, setiap pos anggaran tentunya memiliki kewajibannya masing-masing. “Kalau seperti ini tentu ada pos anggaran lain yang dikalahkan,“ terangnya.

Penyusunan setiap pos anggaran tentunya melalui perhitungan yang matang. Antara kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah, menurut Chamim, sudah melalui proses pengukuran yang tepat. “Selisih bisa saja terjadi, tapi tentunya tidak jomplang seperti ini, “ paparnya.

Chamim mencontohkan, penggunaan DAU yang ada di Kabupaten Malang yang menurutnya lebih rasional dibanding Tulungagung. Untuk daerah yang secara geografis lebih besar daripada Kabupaten Tulungagung, wilayah Malang menerima DAU Rp967.107.349 miliar. “Untuk belanja pegawai, Pemkab Malang mengalokasikan anggaran Rp 820.644.266.600 miliar,“ terang Chamim.

Jika kondisi ini terus dibiarkan, menurut Chamim Tulungagung akan kesulitan melaksanakan program pembangunan. Sebab semua anggaran lebih banyak terserap untuk gaji pegawai. Dan sangat mungkin saat ini kas daerah Kabupaten Tulungagung mengalami kekosongan anggaran. “Eksekutif dan legislatif harus menjelaskan masalah ini, “tegas Chamim.

Sementara itu dikonfirmasi melalui via telepon, Sekda Kabupaten Blitar Maryoto Birowo buru-buru menampik apa yang disampaikan Chamim Badruzzaman. Daerah, kata Maryoto, tidak mengalami kekurangan anggaran, termasuk juga kekosongan kas. Bahkan menurutnya, tahun 2010 ini Pemkab Tulungagung masih memiliki sisa lebih anggaran. “Untuk nominalnya berapa saya lupa, “ujar Maryoto.(Solichan Arif/Koran SI/ram)

Sumber: okezone.com
| 0 komentar

Polisi Incar Korban dan Pelaku

Seputar Tulungagung - Beredarnya video porno palajar berdurasi 6,29 menit mendapat respons dari Polres Tulungagung. Polisi menyelidiki kasus tersebut.

Keterangan itu disampaikan Kapolres Tulungagung AKBP Heri Wahono melalui Wakapolres Kompol Wiyogo Pamungkas kemarin.

Perwira dengan pangkat melati satu di pundak ini mengatakan, sudah mendengar adanya video porno yang actor dan aktrisnya berstatus pelajar.

“Kami masih menyelidiki kebenaran video porno.

Ya terkait identitas kedua korban, maupun pelaku yang menyebarluaskan rekaman video tersebut,” ucapnya.

Polisi asal Semarang ini melanjutkan, pihaknya juga koordinasi dengan pihak lembaga pendidikan kedua korban. “Sudah barang tentu, kami juga akan meminta keterangan dari sekolah,” paparnya. (tri/her)

Sumber: radartulungagung.co.id
| 0 komentar

Pelajar Mesum Direkam Pencari Rumput

Seputar Tulungagung - Kasus video porno pelajar kembali terjadi di Tulungagung. Kali ini berjudul Sono Sewu diduga diperagakan siswi kelas VIII MTs berinisial AM, dan siswa SMPN berinisial Prn.

Dalam video berdurasi 6 menit 29 detik itu, dua pelaku melakukan hubungan badan layaknya suami istri. Adegan dilakukan di Hutan Sono Sewu Desa Pucangan, Kecamatan Kauman atau sekitar 100 meter dari tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Desa Segawe, Kecamatan Pagerwojo. Sedang yang merekam pencari rumput dengan kamera handphone.

Warga Desa Pucangan bernama Basuki, 40, menduga penyebaran video Sono Sewu sekitar 2 hari lalu. Bermula dari laporan pencari rumput yang mengetahui adegan mesum sekitar pukul 10.00. “Informasinya, video mesum direkam tiga hari lalu. Tepatnya, Senin, 3 Januari,” ucapnya.

Pria bertubuh kekar ini menuturkan, berawal ketika mencari rumput mendengar suara mendesah dari balik pohon sono. Si pencari rumpur mencari asal datangnya suara. Setelah didekati, ternyata dari balik pohon terlihat dua anak baru gede (ABG) melakukan hubungan badan. Yakni, Prn (laki-laki) menindih tubuh perempuan.

Prn mengenakan celana panjang hitam dan celana dalam biru. Selain itu, Prn mengenakan kaus hitam yang bagian belakangnya bertuliskan Rolling Stone. Sementara, Am mengenakan jaket abu-abu, kaus putih motif bunga serta celana biru yang dilepas.

Mesum berakhir setelah si pencari rumput mengintogasi kedua pelaku. “Sudah berapa kali kamu melakukan perbuatan itu di sini,” tanya si pencari rumput. “Ampun Pak, ampun Pak! Kami baru sekali ini,” jawab Prn sambil mengiba.

“Kamu berasal dari mana?” tanya si pencari rumput. “Saya berasal dari Desa Panggungrejo, tepatnya depan pabrik Gula Mojopanggung,” jawab Prn, sambil menangis.

“Ya sudah. Sekarang kamu pulang. Jangan ulangi perbuatan itu lagi,” perintah si pencari rumput kepada dua ABG itu meninggalkan lokasi. (tri/her)

Sumber: radartulungagung.co.id
| 0 komentar

Pelaksanaan Program Hibah Air Minum

Seputar Tulungagung - Tahun 2011 PDAM Tulungagung akan mendapat dana hibah dari USAID (United States Agency International Development) untuk program air minum sebesar 2 miliar rupiah untuk biaya sambungan rumah 1000 unit bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Adapun syarat-syarat untuk mendapatkan program Hibah Air Minum sebagai berikut:
1. Pengguna listrik calon penerima manfaat tidak lebih dari 1300 VA.
2. Pemerintah Kabupaten Tulungagung menyediakan dana talangan untuk pembiayaan pemasangan sambungan rumah tersebut dan akan diganti oleh Pemerintah Amerika Serikat (dana USAID).
3. Perda PMP (Penyertaan Modal Pemerintah) untuk menentukan dana talangan.
4. Bersedia dan memenuhi persyaratan sebagai pelanggan PDAM.

Program tersebut telah diadakan sosialisasi pada bulan Desember 2010 di 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Gondang dan Pagerwojo yang dibangun jaringan baru baik transmisi maupun distribusi dan sekaligus telah dibangunnya IPA 20 lt/dt di Gambiran maupun di Argowilis Sendang, dana tersebut diperuntukkan untuk subsidi kepada masyarakat berpenghasilan rendah.

Untuk subsidi sambungan rumah dari harga semula Rp. 600.000,00 turun menjadi Rp. 200.000,00 dana tersebut di samping untuk subsidi kepada calon pelanggan juga dimanfaatkan untuk pengembangan jaringan pipa transmisi dan distribusi.

Dalam kaitan tersebut PDAM telah menugaskan tim untuk pendataan dan pemetaan ke seluruh wilayah Tulungagung, diharapkan target calon pelanggan bisa terpenuhi dalam bulan Januari 2011 dan untuk pelaksanaan penyambungan sambungan rumah dilaksanakan setelah disahkannya perda tentang PMP yang sekarang dalam proses penggodokan di DPRD Kabupaten Tulungagung.

Sumber: tulungagung.go.id
| 0 komentar

Porprov III Tandingkan 26 Cabor dan 343 Nomor

Rabu, 05 Januari 2011 | 04.10.00 | 0 komentar

Seputar Tulungagung - Tak mau dianggap lamban dalam menyelenggarakan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III 2011 Kediri, KONI Jatim akhirnya memastikan nomor cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan di Porprov. Dari 26 cabor yang dipertandingkan, sebanyak 343 nomor bakal diperebutkan oleh seluruh peserta.

Ditemui di kantor KONI Jatim, Ketua Harian, Dhimam Abror, Senin (3/1/2011) siang memastikan Porprov edisi ketiga bakal dilaksanakan pada 15 Juli hingga 22 Juli 2011 mendatang. Abror menyebutkan, Porprov 2011 bakal diikuti 26 cabor. Jumlah ini bertambah tujuh cabor dibanding Porprov II 2009 Malang lalu.

Ketujuh cabor yang baru dipertandingkan di Porprov II adalah, Taekwondo, kempo, angkat besi, binaraga, wushu, tinju amatir dan biliar. Sedangkan satu cabor yang dicoret adalah drum band. "Total yang kita pertandingkan adalah 343 nomor," kata Abror kepada wartawan.

Rinciannya, 343 emas, 343 perak dan 424 perunggu. Dari daftar nomor yang dirilis Binpres KONI Jatim, cabor renang menjadi penyumbang nomor terbanyak, yakni 32 nomor. Disusul atletik dengan 30 nomor serta gulau dengan 24 nomor. Sedangkan cabor sepakbola adalah cabor dengan nomor paling sedikit, yakni satu nomor.

Lanjut Abror, Porprov III akan dipusatkan di tiga daerah, yakni tuan rumah Kediri, Tulungagung dan Kota Blitar. Sebagai daerah penyangga, Tulungagung mendapat jatah lima cabor, yakni tenis, balap sepeda, catur, angkat besi dan binaraga. Kota Blitar dengan empat cabor, yakni Biliar, tinju amatir, sepoak takraw dan sepakbola. Sedangkan sisanya tetap dilakukan di Kota Kediri.

Sementara itu, lima cabor bakal menggelar Pra Porprov, yakni bola basket, bola voli, catur, pencak silat serta sepakbola. Rencananya Pra Porprov akan dilaksanakan 25 hingga 31 Maret 2011. "Seluruh pertandingan pra Porprov dilakukan di Surabaya," lanjut Abror.

Setelah mengumumkan cabor serta nomor yang dipertandingkan di Porprov, Abror berencana mengumpulkan KONI Kabupaten/Kota serta Pengprov se-Jatim. "Secepatnya kita akan kumpulkan. Besok kami akan surati seluruhnya," tutup Abror. [sya/kun]

Sumber: beritajatim.com
Rabu, 05 Januari 2011 | 0 komentar

Kapolsek Penodong Pistol 8 Remaja Terancam Hukuman Berlapis

Seputar Tulungagung - Unit Pelayanan Pengaduan dan Penegakan Disiplin (P3D) Polres Tulungagung terus memproses kasus penganiayaan dan penodongan pistol yang dilakukan Kapolsek Pakel AKP Syaeroji terhadap 8 remaja atas tuduhan menggelar pesta miras.

Bila nantinya terbukti bersalah terancam hukuman berlapis, yaitu pidana dan pelanggaran disiplin anggota kepolisian.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Tulungagung AKP Suratman mengatakan, P3D hingga Selasa (4/1/2011) masih memeriksa korban penganiayaan oknum Kapolsek tersebut. Untuk pemeriksaan terlapor belum diagendakan, namun dipastikan akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Kemarin dari 8 korban kan baru datang 5, nah hari ini 3 lainnya diperiksa. Untuk Kapolsek Pakel setelah pemeriksaan korban selesai, dia akan dipanggil," ungkap Suratman kepada detiksurabaya.com saat dihubungi.

Hasil pemeriksaan sementara terhadap 8 korban, semuanya membantah tuduhan menggelar pesta miras yang disampaikan Kapolsek Pakel. Sebaliknya mereka meminta agar penganiayanya diberikan hukuman setimpal.

"Sementara dari keterangan korban, Kapolsek Pakel bisa dikatakan bersalah. Tapi untuk pembuktian kebenarannya, yang bersangkutan juga akan diperiksa, apapun keterangan yang disampaikannya," sambung Suratman.

Dengan belum dicapainya pembuktian atas penganiayaan tersebut, Suratman menambahkan, pihaknya belum dapat menentukan jenis sanksi yang akan dikenakan. Meski begitu bila Kapolsek Pakel benar melakukan penganiayaan, dia terancam hukuman berlapis. Dia dianggap melanggar Pasal 170 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan dan penegakan kedisiplinan anggota kepolisian.

"Meski dia polisi, di mata hukum posisinya sama dengan masyarakat biasa. Kalau bersalah ya akan diproses sesuai dengan pelanggarannya," tandas Suratman.

Sebelumnya, 8 remaja warga Desa Pecuk dan Suwaluh, Kecamatan Pakel, menjadi korban anarkisme yang dilakukan Kapolsek setempat. Usai menikmati malam pergantian tahun, mereka dituduh telah menggelar pesta minuman keras.

Sebagai hukuman, ke delapan remaja tersebut diminta telanjang dada dan tidur
tengkurap di aspal. Mereka juga mendapatkan pukulan saat hendak menanyakan perlakuan yang didapatkan, serta ditodong pistol layaknya pelaku kejahatan. (fat/fat)

Sumber: surabaya.detik.com
| 0 komentar

Goa Manusia Purba Ditemukan di Tulungagung

Senin, 03 Januari 2011 | 16.51.00 | 0 komentar

Seputar Tulungagung – Tim Kajian Sejarah Sosial dan Budaya (KS2B) Tulungagung kembali menemukan jejak manusia purba dari jaman Mesolitikum. Selain fosil makanan, dua buah goa yang diduga menjadi tempat tinggal manusia purba ditemukan di Dusun Mbolu, Desa Ngepo, Kecamatan Tanggung Gunung, Kabupaten Tulungagung.

Ketua KS2B, Triyono mengatakan dua goa yang saling berdekatan itu ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan 157 fosil purba akhir tahun 2009 lalu. Dalam sebuah ekspedisi yang dilakukan bersama Profesor Rusad dan DR Agus Tri Cahyono dari Fakultas Biopaleantropologi Universitas Gajah Mada beberapa waktu lalu, mereka menemukan goa yang diduga menjadi tempat tinggal manusia purba. “Tempat itu agak sulit dijangkau,” kata Triyono kepada Tempo, Senin (3/1).

Dua buah goa yang dimaksud adalah Goa Tata dan Goa Bonjong. Goa Tata sendiri berbentuk lorong panjang yang tembus ke ruang terbuka. Sedangkan Goa Bonjong tak begitu dalam dan memiliki ujung. Keduanya saling berdekatan dan terdapat di lereng bukit yang terjal.

Jejak manusia purba di tempat itu dikuatkan dengan penemuan sebuah ceruk yang menyimpan peralatan manusia purba. Sebanyak enam alat tersembul saat melakukan penggalian di sebuah ceruk sedalam dua meter. Sayang penggalian itu tak bisa dilanjutkan karena keterbatasan peralatan. “Kami kesulitan melakukan eskavasi karena tekstur tanahnya yang keras,” kata Triyono.

Triyono sendiri mengaku tidak bisa mengingat secara pasti jenis peralatan manusia purba yang ditemukan. Sebab kedua peneliti dari UGM itu langsung membungkus dan membawanya ke Yogyakarta untuk dilakukan penelitian. Mereka berjanji akan segera mengirimkan hasil riset tersebut secara tertulis kepada Triyono.

Penemuan goa tersebut semakin memperkuat keyakinan adanya manusia purba sebelum era Homo Wajakensis. Sebab berdasarkan ciri kehidupan manusia purba, mereka akan meninggalkan tiga jejak, yakni sampah purba atau makanan, tempat tinggal berupa goa, dan peralatan sehari-hari. “Jelas usianya lebih tua dari Homo Wajakensis yang hidup di tahun 20.000 Sebelum Masehi,” kata Triyono.

Saat ini Triyono masih berharap adanya lembaga riset yang membiayai eskavasi tersebut. Apalagi pemerintah melalui Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan sudah tidak tertarik dengan temuan tersebut.

Sebelumnya Triyono berhasil menemukan 157 fosil purba di tempat itu. Terdiri dari 41 fosil tulang, 24 fosil terumbu karang, dan 92 fosil gastropoda. Fosil terakhir adalah makanan manusia purba yang terdiri atas siput, cangkang kerang, keong, dan tiram. Lokasi tersebut hanya berjarak lima kilometer dari jejak Homo Wajakensis di Kecamatan Campurdarat. HARI TRI WASONO

Sumber: tempointeraktif.com
Senin, 03 Januari 2011 | 0 komentar

Todongkan Pistol, Kapolsek Telanjangi 8 ABG

Seputar Tulungagung – Hanya gara-gara diduga melakukan pesta minuman keras, delapan anak baru gede (ABG) asal Desa Suwaluh dan Desa Pecuk, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung ditodong pistol oleh Kapolsek setempat.

Selain diminta telungkup diatas jalan raya layaknya pelaku kejahatan, delapan ABG yang salah satunya pelajar SMP ini juga ditelanjangi. Pukulan dan tendangan langsung mendera ke tubuh setiap kali mereka membela diri. Tidak terima dengan perlakuan semena-mena itu, mereka melapor ke Mapolres Tulungagung.

Diantar perangkat desa dan pihak keluarga, Andik Wiliantono, (18), Irfan (19), Wawan (18), dan Dandi (19) warga Desa Suwaluh menjalani pemeriksaan diruang Kepala Seksi Propam Polres Tulungagung. Begitu juga dengan Zaenal (24), dan Arik (23), warga Desa Pecuk berada ditempat yang sama. Sementara korban Solikin (23) dan Faris (14) (pelajar SMP) tidak hadir.

Mereka (korban) menuntut kasus yang berlangsung di malam tahun baru itu diusut tuntas. "Kami tidak terima. Pelaku harus dihukum setimpal," ujar Irfan, Senin (3/1/2011). Irfan dan semua korban menegaskan tidak sedang berpesta miras.

Sehabis dari Kota Tulungagung, para ABG ini memilih kongkow-kongkow di pinggir jalan yang berjarak sekitar 10 meter dari rumahnya. Pada saat asyik bergurau sembari menikmati snack kacang, Kapolsek Pakel AKP Syaeroji datang dengan kendaraan dinas kijang. "Saat itu sekitar pukul 01.30 Wib dini hari," terang Irfan.

Begitu turun, Syaeroji langsung menodongkan pistolnya, sembari membentak-bentak. Andik yang mencoba membantah tuduhan langsung dipukul. Muryani (60) kakek Andik mengaku melihat langsung adegan penganiayaan tersebut. "Saya tahu kalau itu cucu saya setelah pak Kapolsek pergi," tuturnya.

Tidak terima dengan perlakuan semena-mena itu, sehari kemudian Muryani mendatangi Mapolsek Pakel untuk meminta pertanggungjawaban. Saat itu Kapolsek sempat meminta maaf. "Namun saya tetap tidak terima dengan perlakuan itu," tegas Muryani.

Setahu Muryani, cucunya tidak pernah bertingkah aneh-aneh. Dan saat kejadian juga tidak ada pesta miras. Saat ini proses pemeriksaan di seksi Propam Polres Tulungagung masih berlangsung.
(Solichan Arif/Koran SI/teb)

Sumber: okezone.com

| 0 komentar

Gagal Jadi PNS, Ramai-ramai 'Wadul' ke Makam Gus Dur

Seputar Tulungagung – KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sudah meninggal setahun lalu, namun kharisma tokoh pluralis ini tak pernah pudar. Bahkan, banyak yang merindukannya sekadar untuk mengadu dan berkeluh kesah.

Seperti yang dilakukan Ida Trisnawati (21), peziarah asal Dusun Pandansari, Desa Jati, Kecamatan Ngunut, Tulungagung. Ia datang bersama pacarnya, Ahmad Wiwid (23). Tujuannya, selain berlibur, pihaknya juga berdoa agar tahun ini pacarnya bisa diterima menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil).

Maklum saja, menurut Ida, pada 2010 lalu, pacarnya sudah berusaha untuk mengikuti tes CPNS namun gagal. "Di makam Gus Dur kami berdoa agar tahun ini bisa tercapai apa yang kami inginkan. Yakni, pacar saya bisa lolos seleksi CPNS," kata Ida ketika ditemui usai berziarah, Minggu (2/12/2011).

Hal serupa dilakukan Baidowi (52), peziarah asal Kabupaten Bojonegoro. Pria berkopyah hitam ini datang bersama rombongan dengan mengendarai mobil. Selain mengisi liburan, ia juga berharap mendapat berkah di makam tokoh NU tersebut. Hal itu terutama untuk anak ketiganya yang tahun lalu gagal mengikuti tes CPNS.

Untuk itu ia berharap, tahun ini anaknya bisa lolos menjadi guru yang berstatus pegawai negeri. "Anak saya menjadi guru honorer sudah 5 tahun. Mudah-mudahan tahun ini bisa diangkat menjadi PNS," katanya penuh harap.

Terlepas dari itu semua, puncak liburan kali ini makam mantan presiden keempat itu disesaki peziarah. Menurut data yang ada di pengurus Pondok Pesantren (ponpes) Tebuireng, jumlah pengunjung mencapai 10 ribu orang. Ribuan peziarah itu datang dari berbagai kabupaten di Jawa Timur. Bahkan ada yang datang dari luar pulau.

"Jika hari biasa pengunjung makam Gus Dur sekitar 3 ribu orang. Namun sejak liburan akhir tahun atau tiga hari belakangan ini, jumlah itu melonjak tiga kali lipat. Hari ini saja jumlahnya mencapai 10 ribu pengunjung," kata Mahmudi, pengurus ponpes yang berjaga di pintu masuk pondok. [air/suf]

Sumber: beritajatim.com
| 0 komentar

Pulang Kampung, Yongki Fokus Sembuhkan Cedera

Minggu, 02 Januari 2011 | 02.21.00 | 0 komentar

Seputar Tulungagung – Striker Timnas Indonesia, Yongki Aribowo (21), hari ini Jumat (31/12/2010) pulang kampung. Yongki tiba di rumahnya, Kelurahan Botoran, RT1/RW1 nomor 31 E, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung sekitar pukul 16.00 WIB. Pasca gelaran Piala AFF, Yongki kini fokus menyembuhkan cedera lutut yang dideritanya.

Kedatangan Yongki langsung disambut kedua orang tuanya, H. Gunarto (54) dan Hj. Nur Fatimah (49). Dalam kesempatan tersebut, Yongki menunjukkan kaki kanannya, khususnya di area seputar lutut yang masih dibebat plester. Menurut Yongki, cedera terebut diderita saat laga final leg I lawan Malaysia di Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
"Awalnya tidak terasa apa-apa. Tapi pas usai pertandingan dan masuk ruang ganti dan di-es baru terasa nyerinya," katanya.

Akibat cedera itulah, Yongki tak bisa dimainkan saat laga leg II di Jakarta. Luka tersebut sempat di MRI, namun belum ada kepastian. Sesuai anjuran Dokter Aditya (dokter PSSI), Yongki harus melakukan terapi untuk memulihkan cedera lututnya. Setidaknya, dalam 2 minggu ke depan Yongki harus senantiasa kontak dengan dokter yang memantau cederanya.

Lepas dari cedera yang menimpanya, Yongki kini siap kembali ke klubnya, Arema Indonesia. Minggu (2/1/2011) malam atau Senin (3/1/2011) pagi, anak ke-3 dari 5 bersaudara ini memastikan akan tiba di Malang. Sebab manajemen Arema telah menjadwalkan latihan perdana pasca libur pada hari Senin.

"Sekarang saatnya fokus untuk klub. Saya harus menunjukkan kemampuan terbaik untuk kemenangan Arema Indonesia," ujarnya mantap.

Disinggung kemungkinan bermain untuk pra olimpiade, Yongki tak berharap banyak. Meski mengaku senang jika dipanggil untuk membela timnas pra olimpiade, namun Yongki pesimis. Sebab seleksinya dimulai 7 Januari mendatang, sementara dirinya masih dibekap cedera. "Kalau dipanggil saya selalu siap untuk negara. Tapi saya tak berharap banyak," pungkasnya. [vid/kun]

Sumber: beritajatim.com
Minggu, 02 Januari 2011 | 0 komentar

Sejumlah Pejabat Ditipu Wartawan Abal-abal

Seputar Tulungagung – Aksi orang yang mengaku wartawan kian meresahkan. Sejumlah pejabat di Tulungagung telah menjadi korban penipuan wartawan abal-abal, dengan modus minta bantuan.

Salah satu korbannya adalah Probo Soekatmo, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung. Menurutnya, pelaku yang mengaku sebagai Nanang Ismanto beberapa kali menghubunginya lewat telepon melalui nomor 081335561978. Oknum tersebut meminta bantuan, lantara salah satu wartawan senior NN, tengah menjalani operasi kanker otak.

Lantaran merasa kenal dengan NN, Probo lalu bersedia membantu sejumlah uang. Pelaku lalu mengirimkan nomor rekening BCA 1400531851, atas nama Nanang Ismanto. Tanpa pikir panjang, Probo mengaku langsung mengirimkan sejumlah uang.

"Saya kenal wartawan yang dikatakan sakit itu. Makanya saya langsung transfer sejumlah uang tanpa menyelidiki lebih dulu," akunya, saat ditemui di gedung DPRD Tulungagung, Jumat (31/12/2010).

Namun beberapa hari kemudian, Nanang kembali menghubunginya dan mengatakan NN meninggal dunia setelah menjalani operasi kanker otak. Nanang kembali meminta bantuan, dengan alasan masih kekurangan uang ambulan. Beruntung Probo berada di luar kota dan menolak mentransfer uang lagi. Saat kembali ke Tulungagung, barulah Probo mengetahui NN masih sehat dan tak pernah masuk rumah sakit.

Sementara seorang wartawan radio mengaku mengetahui Nanang Ismanto, sebagai mantan wartawan harian Memorandum. Nanang dipecat, karena perilakunya yang kerap memeras orang. Setelah tak lagi menjadi wartawan, Nanang kerap melakukan aksi penipuan kepada pejabat-pejabat yang dulu dikenalnya.

"Saya SMS pelaku dan mengaku sebagai asisten seorang pejabat. Dengan antusias dia langsung mengirimkan nomor rekening, dengan alasan ada teman wartawan yang tengah sakit. Intinya pelaku memang seorang penipu," katanya.

Meski kerugian akibat aksi Nanang tidak terlalu besar, namun beberapa korban berniat mengadukan ke polisi. Di antaranya NN yang sempat disebut masuk rumah sakit dan meninggal dunia. [vid/kun]

Sumber: beritajatim.com
| 0 komentar

Jawa Timur Dilanda Hujan dalam Tiga Hari Mendatang

Seputar Tulungagung – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya memperkirakan hujan dengan intensitas ringan-sedang terjadi hampir di seluruh daerah di Jawa Timur dalam tiga hari mendatang.

Prakirawan BMKG Juanda Surabaya Teguh Tri Susanto, Sabtu (1/1), mengatakan, pada Desember 2010 sudah memasuki musim penghujan. Distribusi uap air atau kelembaban di sekitar Jawa Timur cukup tinggi, sehingga pembentukan awan hujan cukup signifikan.

"Hal ini menyebabkan keadaan cuaca di daerah Jawa Timur untuk tiga hari kedepan umumnya berawan hujan," katanya. Arah angin umumnya dari arah Barat Daya menuju Barat Laut dengan kecepatan 05 - 45 km/jam dengan suhu udara berkisar antara 18 - 33
derajat celcius.

"Suhu udara lebih rendah jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya," ujarnya.

Adapun cuaca ekstrem berupa hujan disertai badai dan petir berpotensi hampir terjadi di seluruh daerah di Jatim. "Semua daerah perlu diwaspadai mengingat hujan merata di semua daerah. Intensitas hujan paling tinggi pada Jumat (31/12) dari Malang," katanya.

Daerah Jawa Timur bagian Madura dan Bawean (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, dan Bawean) cuaca umumnya berawan-hujan. Peluang hujan diperkirakan dapat terjadi pada siang, sore, malam, dini hari dengan intensitas ringan sampai lebat.

Daerah Jawa Timur bagian Utara dan Utara Tengah (Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, dan Situbondo), cuaca umumnya berawan - hujan. Peluang hujan diperkirakan dapat terjadi pada pagi, siang, sore, malam dengan intensitas ringan sampai lebat.

Daerah Jawa Timur bagian Tengah (Ngawi, Magetan, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Kediri, Jombang, dan Mojokerto, Bondowoso, dan Bojonegoro), cuaca umumnya berawan - hujan. Peluang hujan diperkirakan dapat terjadi pada siang, sore, malam, dini hari dengan intensitas ringan sampai lebat.

Daerah Jawa Timur bagian Selatan dan Selatan Tengah (Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi), cuaca umumnya berawan-hujan. Peluang hujan diperkirakan dapat terjadi pada sore, malam, dini hari dengan intensitas ringan sampai sedang. (Ant/OL-5)

Sumber: mediaindonesia.com
| 0 komentar

Iklan

Terkini

Pendidikan